Dihantam Covid-19, Nissan Rugi Rp 59,2 Triliun

Reporter

Antara

Minggu, 23 Mei 2021 13:00 WIB

Mobil konsep Nissan Ariya di Tokyo Motor Show, 23 Oktober 2019. TEMPO/Wawan Priyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Setahun terakhir menjadi tahun yang sulit bagi Nissan Motor yang harus menanggung kerugian bersih hingga 448,7 miliar yen atau setara sekitar Rp59,2 triliun selama periode satu tahun yang berakhir 31 Maret 2021.

Kinerja setahun penuh Nissan dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 global yang menyebabkan penurunan volume penjualan, terutama di kuartal pertama meskipun kuartal berikutnya pulih.

Perubahan iklim binis terus menjadi tantangan. Selain dampak pandemi, faktor eksternal termasuk fluktuasi nilai tukar dan kurangnya pasokan semikonduktor menekan profitabilitas perusahaan, kata Nissan dalam pernyataan resminya, dikutip Minggu, 23 Mei 2021.

Pada tahun fiskal 2020, pendapatan bersih konsolidasi turun menjadi 7,86 triliun yen, mengakibatkan kerugian operasional sebesar 150,7 miliar yen, yang secara signifikan meningkat dari perkiraan setahun penuh pada awal tahun fiskal, dan kerugian bersih sebesar 448,7 miliar yen.

Ini termasuk biaya yang terkait dengan restrukturisasi sebesar 61,3 miliar yen karena Nissan berfokus pada peningkatan operasional dan efisiensi untuk mengubah bisnis. Arus kas bebas untuk bisnis otomotif adalah negatif 391,0 miliar yen.

Nissan menjaga likuiditas yang cukup untuk melewati lingkungan bisnis yang menantang ini. Pada akhir tahun, kas dan setara kas untuk bisnis otomotif mencapai 1,9 triliun yen. Kas bersih otomotif adalah 636,0 miliar yen.

Pada tahun fiskal 2020, Nissan telah menunjukkan pemulihan yang stabil kuartal demi kuartal melalui penguatan basis keuangan, peningkatan biaya penjualan, dan pengurangan biaya tetap yang selanjutnya didukung oleh jajaran produk yang diperbarui.

Nissan berhasil meningkatkan penjualan selama periode yang menantang sebelumnya. Secara khusus, volume penjualan di kuartal keempat tumbuh signifikan dibandingkan kuartal ketiga.

Selain itu, Nissan membuat peningkatan penting dalam kualitas penjualan, mengoptimalkan insentif penjualan, dan mengurangi inventaris sekaligus meningkatkan pendapatan per unit, yang menghasilkan penurunan kerugian operasional yang signifikan pada kuartal keempat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Selama periode April 2020 - Maret 2021 Nissan total telah menjual 4.198.806 unit kendaraan turun 12,4 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 4.791.595 unit.

Volume ritel global Nissan untuk tahun fiskal 2021 diharapkan meningkat 8,6 persen dari tahun sebelumnya 4,4 juta unit. Nissan NEXT membuat kemajuan yang stabil, namun terdapat risiko bisnis yang berkelanjutan karena kekurangan pasokan semikonduktor dan kenaikan harga bahan baku di tahun fiskal ini.

Baca juga: Pandemi Corona, Nissan Perkirakan Penjualan Global Turun 16 Persen

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

15 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya