Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury (kiri) mengendarai mobil listrik didampingi Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kanan) saat peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN di Rumah BUMN, Denpasar, Bali, Senin, 27 Desember 2021. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) mengungkapkan bahwa era kendaraan listrik di Indonesia harus segera dilakukan. Pasalnya dalam beberapa tahun mendatang, energi minyak bumi semakin terbatas.
Executive Vice President Pemasaran dan Pengembangan Produk PT PLN (Persero) Hikmat Drajat mengatakan Indonesia harus memanfaatkan energi di dalam negeri atau energi berbasis domestik.
"Listrik adalah energi yang berbasis domestik. Apakah Indonesia ada yang mengimpor listrik? Tidak ada kan?" ucap Hikmat Drajat dalam acara penandatanganan kerjasama Grab dan PLN hari ini, Senin, 21 Maret 2022.
Menurut Hikmat, peran PLN adalah menyuplai listrik untuk semua jenis kendaraan listrik. Tak hanya masalah energi listrik, dalam percepatan elektrifikasi perlu pengembangan ekosistem dan infrastruktur kendaraan listrik. Maka dibutuhkan kerjasama seluruh pihak yang terlibat dalam elektrifikasi.
"Perlu ada kerjasama dari pabrikan otomotif, pabrikan baterai, regulator, dan fleet management atau user," ujar Hikmat.
Proses elektrifikasi kendaraan bertujuan mencapai target net zero emission yang dicanangkan tercapai pada 2060. PLN sudah transformasi menuju karbon netral atau zero emission dari sisi pembangkit listrik.
Menurut Hikmat, peran aktif dari kalangan industri, fleet management, pemerintah, dan BUMN, akan mempermudah Indonesia mencapai target net zero emission.