Server untuk Pendataan Solar-Pertalite Subsidi Down, Ini Kata Pertamina Jateng DIY

Jumat, 1 Juli 2022 12:41 WIB

Antrean pembeli solar dan pertalite di SPBU Giwangan Yogyakarta Jumat. 1 Juli 2022. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah - DI Yogyakarta angkat bicara soal server website subsiditepat.mypertamina.id yang down alias gagal diakses saat hari pertama pendataan penerima bahan bakar minyak bersubsidi (BBM Bersubsidi) Solar dan Pertalite Jumat 1 Juli 2022.

“Kami masih menangani persoalan server down tersebut,” kata Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho ditemui di SPBU Giwangan Yogyakarta.

Brasto tak mengetahui persis penyebab server down yang membuat website itu masih gagal diakses masyarakat hingga jelang tengah hari.

“Masyarakat silahkan nanti mencoba kembali ketika server sudah kembali normal,” kata dia yang tak menyebut kapan perkiraan server bisa diakses.

Brasto mengatakan, apabila masyarakat masih belum memahami dan membutuhkan informasi lebih seputar pendataan itu, Pertamina di Kota Yogyakarta telah membuka layanan baik secara daring dan luring.

Advertising
Advertising

Untuk layanan informasi daring, ia menyarankan masyarakat menghubungi Pertamina Call Center di nomor 135. Sedangkan layanan secara luring dilayani di SPBU Giwangan sebelah Terminal Giwangan Jalan Ringroad Selatan dan juga di Kantor Sales Area Pertamina Patra Niaga Jogja di Jalan Mangkubumi nomor 20 Kota Yogyakarta.

“Layanan kami buka dari pukul 09.00 hingga pukul 17.00 WIB setiap harinya dan dibuka hingga tanggal 31 Juli 2022,” kata dia.

Kota Yogyakarta menjadi salah satu dari 11 kabupaten/kota yang menjadi lokasi ujicoba pendataan penerima solar dan pertalite bersubsidi melalui website Mypertamina itu.

Brasto menjelaskan layanan ini hanya diperuntukan bagi konsumen pengguna roda 4 atau lebih yang memakai Pertalite atau Solar subsidi.

Soal cara mendaftar, Brasto mengatakan cukup masuk ke website subsiditepat.mypertamina.id kemudian masukkan identitas diri, identitas kendaraan, termasuk juga perlu mengupload dokumen-dokumen yang diperlukan. Mulai dari KTP, foto diri, STNK, kemudian foto kendaraan, termasuk dengan nomor polisi kendaraan, termasuk KIR kalau ada. Termasuk juga surat rekomendasi dari instansi atau pemerintah daerah terkait.

Kemudian setelah diupload akan keluar QR Code maksimal 7 hari kerja. Nantinya si pendaftar bisa mendapatkan QR Code tersebut dari website MyPertamina tersebut atau melalui email.

Pasca mendapatkan QR Code seandainya nanti diimplementasikan di lapangan itu bisa dilakukan untuk bertransaksi di SPBU saat pembelian Pertalite maupun Solar.

QR Code ini, kata Brasto, bisa di-print bisa di-skrinsut di telepon genggap.

“Jadi monggo, misalnya QR Code itu akan diprint ditaruh di mobil, di dompet bisa digunakan untuk bertransaksi,” kata dia.

Terkit keamanan penggunaan telepon genggam untuk menunjukkan QR Code yang aman di SPBU, Brasto mengatakan jarak penggunaan yang aman minimal 1,5 meter dari dispenser BBM. “Penggunaan itu bisa tetap di dalam mobil, itu aman, karena mobil terlindungi,” kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Baca juga: Uji Coba Pendataan Penerima Pertalite dan Solar di Yogyakarta, Server Down

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto


Berita terkait

Pertamina Bantah Hapus Pertalite, Tapi Beberapa SPBU Sudah Tak Dapat BBM Subsidi

15 menit lalu

Pertamina Bantah Hapus Pertalite, Tapi Beberapa SPBU Sudah Tak Dapat BBM Subsidi

Pertamina Patra Niaga menampik adanya penghapusan Pertalite menjadi Pertamax Green 95 di seluruh SPBU.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

10 jam lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

2 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

2 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

3 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

5 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

6 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

6 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

6 hari lalu

Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat dari fraksi PKS menyatakan setuju dengan pembatasan Pertalite dan LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

6 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya