Begini 5 Pernyataan Menko Luhut Pandjaitan Getol Soal Insentif Kendaraan Listrik

Jumat, 2 Desember 2022 04:19 WIB

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memberikan keterangan pers sesuai meluncurkan Buku Luhut Biografi Luhut Binsar Pandjaitan di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, pada Jumat, 7 Oktober 2022. TEMPO/ Khory Alfarizi

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah akan menggelontorkan insentif kendaraan listrik dalam bentuk subsidi untuk pembelian mobil dan sepeda motor listrik sebagaimana disebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan. Dia mengatakan saat ini pemerintah tengah menggodok skema insentif tersebut.

“(Insentif) berjalan,” kata pria bernama lengkap Luhut Binsar Pandjaitan itu kepada wartawan di Jakarta Convention Center, Rabu, 12 Oktober 2022 lalu.

Adapun tujuan pemberian subsidi pembelian ini di 2023 nanti adalah untuk mendorong masyarakat beralih menggunakan kendaraan listrik.

Selain lebih hemat, penggunaan kendaraan listrik diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan bahan bakar fosil. Menurut Luhut, kendaraan listrik lebih menguntungkan dibanding kendaraan konvensional berbahan bakar minyak atau BBM

Luhut Soal Rencana Insentif Kendaraan listrik

1. Luhut: pemerintah bakal beri insentif

Dalam upaya mendorongnya penggunaan kendaraan listrik di Tanah Air, pemerintah Indonesia bakal memberikan subsidi. Hal ini disampaikan Luhut pada Rabu, 12 Oktober 2022 lalu. “Insentif ini akan berjalan, sedang disiapkan,” ujarnya.

Penyataan itu dipertegas Luhut dalam agenda Special Event Road to G20 by HIMPUNI, Selasa, 25 Oktober 2022 lalu. “Kami kerja keras untuk memfinalkan bagaimana kita berikan subsidi kepada electric vehicle (kendaraan listrik), sepeda motor, dan berbagai angkutan umum lainnya, sehingga 10 tahun ke depan kita bisa mandiri dengan energi baru terbarukan.”

2. Harga yang lebih mahal jadi kendala masyarakat beralih ke kendaraan listrik

Luhut, dalam acara Himpuni, mengatakan salah satu kendala masyarakat enggan beralih ke kendaraan listrik adalah harganya yang lebih mahal ketimbang mobil konvensional. “Harga kendaraan listrik yang masih relatif tinggi dari kendaraan Bahan Bakar Minyak atau BBM konvensional, dan infrastruktur pendukung seperti pengisian energinya juga fasilitas atau insentif keuangan yang masih belum masif,” ujarnya.

Baca juga : Luhut: Subsidi Motor Listrik Berlaku Tahun Depan, Berapa Besarannya?

3. Insentif buat beli motor listrik sekitar Rp 6,5 juta

Advertising
Advertising

Luhut menyebut pemerintah tengah memfinalisasi skema insentif kendaraan listrik berupa subsidi pembelian sepeda motor. Dia memperkirakan besaran insentif bakal berkisar Rp 6,5 juta per unit sepeda motor listrik. Besarannya berpatok pada insentif yang ditetapkan Thailand yakni Rp 7 juta. Insentif ini mulai digelontorkan tahun depan. Hal ini Luhut sampaikan pada acara Welcoming Stronger Investment Post-Pandemic, Selasa, 29 November 2022.

“Sepeda motor sedang kita finalisasi. Berapa juta mau kita kasih subsidi sepeda motor. Mungkin Rp 6 juta? Di Thailand mungkin Rp 7 juta, mungkin kita Rp 6,5 juta kira-kira berkisar segitu,” ujar Luhut lagi.

4. Skema pemberian insentif mobil listrik masih belum diputuskan

Luhut mengatakan, skema serupa juga bakal diterapkan untuk mobil listrik. Pemerintah akan menggelontorkan insentif berupa subsidi pembelian untuk memotong mahalnya harga mobil listrik. Untuk saat ini skema pemberian insentif kendaraan listrik jenis mobil masih dalam pembahasan. Sehingga Luhut belum bisa memberikan rincian perkiraan besaran insentif yang diberikan. Namun dia memastikan tahun depan pembelian mobil listrik akan disubsidi.

“Segera mobil listrik kita luncurkan dengan subsidi,” kata dia.

5. Penggunaan kendaraan listrik dapat menekan biaya pengeluaran transportasi

Pemerintah berharap dengan adanya subsidi pembelian, masyarakat terdorong untuk menggunakan kendaraan listrik. Dengan demikian konsumsi BBM dapat ditekan. Kementerian Keuangan atau Kemenkeu mencatat realisasi subsidi energi, termasuk untuk BBM, mencapai Rp 184,5 triliun hingga 31 Oktober 2022. Angka itu tercatat lebih tinggi dibanding dengan tahun lalu Rp 144,4 triliun. Dengan penggunaan kendaraan listrik, Luhut yakin, pengeluaran untuk keperluan transportasi khususnya bagi bahan bakar pun bisa dikurangi.

“Kita hitung-hitung tetap akan lebih untung menggunakan sepeda motor listrik dari pada sepeda motor dan mobil (bahan bakar) fosil,” demikian Luhut Pandjaitan.

HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga : Jangan Hanya Mobil Listrik, Mobil Hybrid Diharapkan dapat Insentif

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

3 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

4 jam lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

20 jam lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

1 hari lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

1 hari lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

1 hari lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

2 hari lalu

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

Tahun ini, Periklindo Electric Vehicle Show 2024 menyediakan booth khusus bagi pelaku akademisi.

Baca Selengkapnya