TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian berupaya mempercepat pengembangan produksi kendaraan emisi rendah karbon (low carbon emission vehicle/LCEV) yang ramah lingkungan, termasuk mobil listrik. Menurut Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, hal itu merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam mengurangi pemanasan global.
Airlangga mengatakan pemerintah berkomitmen mengurangi 29 persen emisi gas rumah kaca (GRK) secara mandiri dan 41 persen dengan bantuan internasional pada 2030. "Salah satu sumber pemanasan global adalah dari emisi karbon dioksida kendaraan bermotor yang mengkonsumsi bahan bakar fosil,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 26 Februari 2018.
Baca: Mitsubishi Motors Serahkan 10 Mobil Listrik ke Pemerintah
Airlangga menginginkan kerja sama antara Kementerian Perindustrian, Mitsubishi Motors Corporation (MMC), dan PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia menjadi sebuah langkah positif dalam mempercepat pengembangan teknologi industri otomotif nasional yang ramah lingkungan dengan emisi karbon rendah.
Ia juga berharap kerja sama ini mampu mewujudkan kebijakan dan regulasi yang mendukung pengembangan industri otomotif dalam negeri sehingga mampu memproduksi kendaraan ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan global.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Harjanto mengatakan kerja sama ini mencakup tiga hal, yaitu studi bersama di bidang teknologi dan pengembangan kendaraan listrik, sosialisasi penggunaan kendaraan listrik, serta penggunaan kendaraan listrik untuk kepentingan umum.
Simak: Bos Mitsubishi: Jika Tak Ada Subsidi, Mobil Listrik Tak Terbeli
Dalam acara serah-terima ini, MMC menyerahkan 10 kendaraan listrik kepada pemerintah untuk mendukung program LCEV. "Kesepuluh mobil tersebut terdiri atas delapan unit Mitsubishi Outlander PHEV (model sport utility vehicle/SUV plug-in hybrid) dan dua unit Mitsubishi i-MiEV," kata Harjanto.
Mitsubishi Outlander PHEV memiliki kecepatan maksimal 200 kilometer per jam dan mampu menempuh jarak 800 kilometer dengan kombinasi bahan bakar bensin dan tenaga listrik, Sedangkan jika hanya menggunakan tenaga listrik (full EV) mampu menempuh 55 km. Adapun Mitsubishi i-MiEV memiliki kecepatan maksimal 120 km per jam dan jarak tempuh 120 km dengan kondisi full charge listrik.
Simak: Mitshubishi Sumbang 10 Prototipe Mobil Listrik untuk Penelitian
Kendaraan-kendaraan ini akan disertakan dalam serangkaian studi bersama untuk melihat kinerja mobil listrik di lalu lintas Indonesia, yang memiliki karakteristik khusus, melihat respons konsumen, serta sebagai sosialisasi kendaraan listrik di Indonesia. Studi bersama ini merupakan langkah untuk mendukung transisi Indonesia ke era industri kendaraan bermotor emisi rendah karbon.