TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy mengatakan bahwa Honda Indonesia belum akan menaikkan harga jual mobil Honda meski nilai tukar rupiah melemah hingga Rp 14.400 per dolar Amerika Serikat.
"Sampai saat ini belum akan naik (harga)," kata Jonfis di sela-sela peresmian dealer Honda Nusantara MT Haryono, Jakarta Selatan, Selasa, 31 Juli 2018.
Menurut Jonfis, Honda bertahan dengan harga lama karena beberapa faktor. Satu di antaranya adalah efisiensi perusahaan.
Baca: Honda Resmikan Dealer Mewah 4 Lantai di Cawang, Ini Fasilitasnya
Jonfis menambahkan bahwa HPM akan melihat formulasi harga produk Honda setelah pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2018, 2-12 Agustus 2018.
Meski cukup berat, Jonfis menyatakan penjualan Honda pada semester 1 tahun ini hanya mengalami penurunan tipis, sekitar 2,2 persen dibanding tahun sebelumnya.
Penurunan penjualan itu didorong oleh bulan pendek pada Juni 2018 yang hanya memiliki 11 hari kerja. "Semester 2 optimistis membaik, biasanya memang lebih tinggi (penjualan) dibanding semester 1," ujarnya.
Baca: Honda Civic Type R 2019 Tambah Keren, Spoiler Kini Lebih Imut
Honda, lanjut Jonfis, masih belum akan merevisi penjualan sebanyak 180 ribu unit seperti yang ditargetkan semula. "Semester 1 hanya turun 2,2 persen, tipis sekali," katanya.
Jonfis optimistis pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2018 mampu mendongkrak penjualan Honda. Apalagi di pameran ini Honda akan meluncurkan world premiere dan penyegaran sejumlah model. "Informasi lebih lanjut tunggu di GIIAS 2018, ya," ujarnya.