TEMPO.CO, Jakarta - Harley-Davidson berencana menggarap di segmen kapasitas menengah di pasar Asia. Kapasitas yang diincar adalah dibawah 500cc atau tepatnya 338cc yang mudah untuk penetrasi di Asia.
Strategi yang diambil Harley kolaborasi dengan Qianjiang Motorcycle Company Limited. Qianjiang adalah induk dari Benelli Motor Indonesia. CEO Benelli Stefan Ketjana Putra mengatakan bahwa Benelli akan membawa motor ini masuk pasar Indonesia. "Next year 2020 akan dipasarkan pertama di Cina setelah itu baru ke seluruh dunia termasuk Indonesia melalui Benelli Motor Indonesia," ujarnya.
Ia melanjutkan pihaknya akan segera bertemu dengan Benelli pusat yang kini bermarkas di Cina. Pertemuan ini terkait dengan penetrasi Benelli di pasar global. "Saya bulan depan akan meeting di kantor Pusat Benelli QJ- Geely utk mempersiapkan bisnis tahun 2020 termasuk kerja sama dgn HD / HOG," ujarnya.
Kemitraan Harley dan Qianjiang akan membantu mendorong pertumbuhan global Harley ke depan dan memenuhi tujuan yang ditetapkannya sendiri tahun lalu dalam rencana ekspansi. Bahkan, perusahaan menargetkan pertumbuhan 50 persen pada saat 2027 masuk.
Anehnya, ketika sebagian besar perusahaan menargetkan pasar India, Harley memilih untuk memulai sesuatu di Cina sebagai gantinya. Harley telah mencari rekan bisnis sejak tahun lalu, kita dapat menganggap bahwa bergabung dengan perusahaan Cina Qianjiang adalah motivasi utama untuk memilih Cina daripada India.
Meskipun model baru mungkin luar biasa kecil untuk merek Black and Orange, itu akan menampilkan suara yang khas dan tetap terlihat menjanjikan H-D. Sepeda motor dan mesinnya keduanya akan diproduksi di Cina tetapi akan mematuhi standar manufaktur Harley yang ketat, sama seperti semua produk lainnya. Model 338cc baru diperkirakan akan debut pada tahun 2020.
RIDE APART