TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan 14 pengisian daya baterai kendaraan listrik terpasang di beberapa titik di Jakarta. Dari 14 pengisian daya baterai itu ada yang disebut Ultra Fast Charging.
Jenis pengisian daya baterai itu disebut General Manager PT Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jakarta Raya M. Ikhsan Asaad, menghabiskan investasi hingga Rp 2 miliar.
"Rp 1-2 miliar untuk Ultra Fast Charging," sebutnya kepada wartawan pada ajang Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019, di Balai Kartini, Jakarta, Rabu 4 September 2019.
Ultra Fast Charging diklaim mampu mengisi penuh baterai mobil listrik hanya 20 menit saja. Namun sayangnya dari total target 14 pengisian daya baterai tersebut, PLN hanya akan menyediakan satu unit Ultra Fast Charging.
Rencananya PLN akan menambah satu unit lagi Ultra Fast Charging tahun depan. Mengingat memang investasi yang digelontorkan mahal. Namun lanjut Ikhsan mengatakan meski hanya satu yang penting dapat meyakinkan masyarakat bahwa menggunakan mobil listrik tidak ribet.
"Kami coba dulu yah karena memang investasinya cukup mahal tahun ini, tahun depan kami tambah lagi. Untuk Ultra Fast Charging kami coba dulu setidaknya untuk meyakinkan masyarakat," tutur Ikhsan.
Selain Ultra Fast Charging, PLN akan menyiapkan tiga unit Fast Charging, dan 10 unit Normal Charging.
Saat ini Ikhsan mengaku pihaknya sedang meminta izin kepada Gubernur DKI Jakarta untuk menaruh pengisian daya baterai kendaraan listrik di beberapa titik seperti di Monas.
"Di lokasi-lokasi kita sedang minta izin ke Gubernur di lokasi-lokasi strategis di Jakarta misalkan Monas," ujarnya.