TEMPO.CO, Jakarta - Bosch sedang mengembangkan jenis tampilan 3D baru pada kluster instrumen digital pada mobil. Raksasa pemasok otomotif itu menyebut teknologinya 'antarmuka manusia-mesin', dan sementara itu belum masuk ke detail tentang cara kerjanya. Bosch mengatakan teknologi baru ini meningkatkan keselamatan dan tidak membutuhkan penggunaan kacamata eye-tracking atau 3D.
"Kedalaman layar berarti pengendara dapat memahami informasi visual penting lebih cepat, baik dari sistem bantuan atau peringatan kemacetan," kata Presiden Bosch Car Multimedia Dr. Steffen Berns. "Peringatan seperti keluar dari layar, jauh lebih jelas dan membuat perhatian pengemudi meningkat."
Misalnya, gambar 3D dari kamera belakang mobil dapat memudahkan pengemudi untuk mendeteksi berbagai hambatan saat parkir. Bosch menambahkan bahwa, ketika kendaraan produksi otonom sepenuhnya menjadi kenyataan, teknologi 3D pasifnya akan sangat penting untuk interaksi antara mobil dan pengemudi.
Sistem Bosch hanya mengandalkan komputer kokpit tunggal untuk beroperasi dan mendukung pembaruan over-the-air. Pengguna dapat berinteraksi dengan antarmuka manusia-mesin melalui kontrol suara atau sentuh yang mencakup umpan balik haptic. “Tampilan semakin menjadi sistem interaktif yang dapat lebih mengantisipasi kebutuhan individu pengemudi,” tambah Berns. "Ada potensi bisnis yang sangat besar bagi Bosch di sini."
Bosch menegaskan bahwa pasar instrumen kendaraan global akan membengkak dari sekitar US$ 15 miliar sekarang menjadi US$ 30 miliar pada tahun 2025.
CARSCOOPS