TEMPO.CO, Jakarta - PT Astra Daihatsu Motor enggan membanting harga lewat program diskon besar-besaran selama pandemi virus corona baru (Covid-19). Bagi mereka, percuma karena daya beli masyarakat juga menurun serta dealer-dealer akan terkena imbasnya.
"Kalau kami perhatikan dengan baik, harga maupun diskon yang diberikan tidak jauh beda. Diskon kami biasa-biasa aja, kami tidak jor-joran, karena bagaimana pun daya beli juga turun," kata Kepala Marketing & Customer Relation Astra International Daihatsu Sales Operation, Hendrayadi Lastiyoso akhir pekan lalu.
Hendra berujar bahwa diskon besar-besaran juga tetap harus mempertimbangkan banyak hal. Termasuk dealer-dealer kami yang hanya beroperasi sekitar 50 persen dari biasanya.
"Mereka juga harus dijaga supaya sehat. Kalau diskon gede-gede susah, karena mereka tetap harus melakukan pembiayaannya," ujarnya.
Sejurus dengan itu, Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra, menyatakan bahwa diskon besar-besaran tidak akan mengubah pasar otomotif yang lesuh akibat pandemi. Menurut dia, selama daya beli belum naik, sulit untuk membuat orang tertarik membeli mobil.
"Tahun ini GDP (Gross Domestic Product) minus 3,8 persen, belum naik. Kondisi ini membuat daya beli menurun," kata dia.
Amel menambahkan, kondisi leasing juga tengah dirundung banyak masalah. Hal itu sangat berdampak pada penjualan mobil merek Daihatsu, di mana sekitar 70 persen adalah pembeli secara kredit.
"Kalau mengandalkan leasing, saya pikir mereka (perusahaan pembiayaan) juga menghadapi masalah yang luar biasa," ujarnya.
Beruntung kata dia, sebab Daihatsu di bawah bendera Astra memiliki jaringan value chain leasing. Seperti ACC, Daihatsu Finance, hingga Asuransi Astra.
"Jadi buat kami diskon bukan menjadi soslusi penjualan yang anjlok. Kami harus memikikran solusi lain, salah satunya Astra Value Chain itu yang menjadi senjata utama kami," tuturnya.