TEMPO.CO, Jakarta - Nissan Motor Co yang mengalami kesulitan finansial diperkirakan akan memamerkan mobil baru ramah lingkungan di pameran otomotif Shanghai Auto Show, Shanghai, Cina, 19-28 April 2021. Mobil itu akan menjelaskan strageti masa depan Nissan tentang mobil listrik, Reuters, 18 April 2021.
Mobil yang rencananya akan dipamerkan Nissan di pameran otomotif tersebut adalah kendaraan sport (SUV) X-Trail yang didesain ulang secara signifikan.
SUV serupa yang disebut Rogue memasuki pasar AS tahun lalu. Nissan X-Trail baru akan tersedia di Cina akhir tahun ini.
Mobil baru ini didukung oleh mesin turbo bertenaga bensin tiga silinder, yang menurut salah satu sumber mungkin akan menghadapi perjuangan berat untuk mendapatkan tempat di Cina, di mana teknologi serupa terbukti tidak populer.
"Mobil adalah yang harus berhasil, mobil yang harus dimenangkan bagi kami," kata salah satu dari dua sumber tersebut. Kedua sumber berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang berbicara dengan wartawan.
Selain debut X-Trail di Cina, Chief Operating officer Nissan Ashwani Gupta diperkirakan akan memberi tahu wartawan di Shanghai secara virtual dari Jepang pada Senin bahwa strategi mobil ramah lingkungan Nissan memiliki dua cabang, perusahaan akan fokus pada peningkatan efisiensi bahan bakar bensin-listrik teknologi hybrid, serta baterai mobil listrik membuat jajaran kendaraannya di Cina lebih ramah lingkungan.
Pada Januari, Nissan mengatakan semua kendaraan barunya di pasar utama, termasuk Cina, akan dialiri listrik pada awal 2030-an, sebagai bagian dari upayanya untuk mencapai netralitas karbon pada 2050.
Strategi ini muncul ketika tekanan regulasi di Cina tumbuh pada pembuat mobil untuk memangkas emisi.
Cina adalah pilar utama dari strategi berbalik arah Nissan, yang melibatkan fokus pada produksi mobil yang menguntungkan untuk Cina, Jepang, dan Amerika Serikat, daripada memburu pertumbuhan global habis-habisan yang dikejar oleh bos yang terguling Carlos Ghosn.
Perusahaan berusaha keras untuk memangkas kapasitas produksi dan model line-up hingga seperlima serta memotong biaya tetap sebesar 300 miliar yen (US$ 2,8 miliar).
Nissan menargetkan untuk mencapai margin laba operasi 5 persen dan pangsa pasar global yang berkelanjutan sebesar 6 persen pada akhir tahun fiskal 2023.
Belum jelas seberapa detail rencana Nissan tentang strategi di Cina yang akan dibagikan pada hari Senin.
Kedua sumber mengatakan Nissan masih berencana untuk mulai menerima "pre-order" di Cina untuk SUV listrik Nissan Ariya yang akan datang sebelum akhir tahun ini.
Nissan juga berencana meluncurkan versi hybrid "e-Power" dari mobil kompak Sylphy tahun ini dan e-Power X-Trail paling cepat tahun depan.
Seorang juru bicara perusahaan mengatakan Nissan berencana untuk memamerkan di Shanghai desain ulang crossover X-Trail, serta pengenalan teknologi hybrid bensin-listrik e-power Nissan ke Cina. Dia menolak berkomentar yang lainnya.
Baca juga: Nissan Ariya Bakal Jadi Penantang Serius Tesla Model Y