TEMPO.CO, Jakarta - Kekayaan CEO Tesla Inc. Elon Musk telah melonjak meroket dalam daftar orang terkaya di dunia. Tapi, setelah menapaki tempat kedua Musk harus rela digeser oleh Ketua LVMH Bernard Arnault.
Pil pahit itu muncul setelah nilai saham Tesla turun 2,2 persen. Seperti dikutip dari Hindustan Times, Musk sekarang memiliki kekayaan pribadi 160,6 miliar dolar AS, yang secara signifikan lebih rendah 24 persen dari posisi tertinggi pada Januari 2021.
Adapun pendiri dan CEO Amazon Jeff Bezos tetap menjadi orang terkaya dengan jarak kekayaan yang cukup jauh.
Agaknya nasib Tesla terkait erat dengan keberuntungan Musk. Namun, masalah baru-baru ini diduga terjadi karena kekhawatiran.
Penurunan nilai saham Tesla secara luas disebabkan kemerosotan global dalam saham teknologi. Selain, karena dugaan masalah bisnis Tesla di Cina yang semakin diawasi.
Cina adalah pasar mobil terbesar di dunia dan Shanghai menjadi rumah bagi pabrik Tesla pertama di luar AS pada 2019. Namun kecurigaan kendaraan Tesla dapat menyimpan data sensitif di area terlarang dengan kamera on-board, kecelakaan, serta pemilik Tesla. Apalagi telah menciptakan kehebohan di Shanghai Motor Show karena rem mobil Tesla yang rusak di mobilnya.
Tesla menyatakan bahwa kamera pada mobilnya di Cina tidak dapat dioperasikan. Perusahaan juga berusaha membela diri atas tuduhan yang muncul setelah kecelakaan.
Sementara Bernard Arnault, 72 tahun, telah mengumpulkan kekayaan sekitar 47 miliar dolar.
Bernard Arnault didukung terutama oleh barang-barang mewah perusahaannya yang diterima lebih luas di Cina dan kawasan pasar Asia lainnya.
Kekayaan Elon Musk telah turun sekitar 9,1 miliar dolar tahun ini saja.
Baca: Bitcoin Dilarang untuk Beli Mobil Listrik Tesla, Elon Musk Menjelaskan
HINDUSTAN TIMES