TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan plat mobil atau nomor kendaraan di Indonesia sampai saat ini masih mengadopsi penomoran yang pernah ditetapkan oleh Inggris pada 1811, kemudian disempurnakan oleh kolonial Belanda pada 1816 dengan menetapkan berdasarkan karesidenan pada masa itu.
Pada 1811, Inggris yang berhasil menduduki pulau Jawa kemudian menerapkan suatu peraturan agar setiap kendaraan yang digunakan diberi tanda sesuai dengan kode Batalyon yang mengomandoi perebutan wilayah yang telah dikuasai oleh jajahan Belanda sebelumnya.
Pemberian kode kendaraan tersebut bertujuan agar Inggris dapat mengenali dengan mudah antara kendaraan musuh dan kendaraan lawan berdasarkan kode pasukan yang telah di tentukan dengan menggunakan kode abjad mulai dari huruf A sampai Z yang terbagi di setiap daerah.
Seperti pemberian plat B untuk daerah Jakarta tentunya karena wilayah Jakarta pada saat itu direbut oleh Batalion B atau penerapan plat G untuk daerah Pekalongan karena perebutan wilayah dilakukan dikomandoi oleh Batalyon G begitu seterusnya.
Namun, apa yang terjadi dengan plat kendaraan yang terdiri dari dua huruf? Misalnya Plat nomor kendaraan AA untuk daerah yang masuk dalam wilayah Kebumen, Magelang, Purworejo dan sekitarnya. Atau plat kendaraan AB yang berasal dari daerah Yogyakarta dan lain sebagainya.
Menurut sejarah, hal tersebut disebakan karena pada masa penjajahan Belanda wilayah tersebut belum termasuk dalam daerah kekuasan Belanda, dan masih menjadi wilayah Kasultanan Mataram.
Namun, saat wilayah Jawa sepenuhnya mulai dikuasai oleh Inggris penerapan plat kendaraan juga diberlakukan sama seperti daerah lainnya yaitu disesuaikan oleh batalyon yang mendudukinya.
Misalnya, untuk daerah Magelang menggunakan Kode AA karena Batalyon yang menduduki daerah tersebut dari Batalyon A, begitu juga dengan Yogyakarta yang menggunakan kode AB karena diduduki oleh Batalyon A dan B begitu juga dengan Surakarta dan daerah lainnya.
Namun, seiring perkembangannya dan pertumbuhan jumlah kendaraan di Indonesia pemerintah RI menetapkan kode nomor registrasi baru yang tidak berdasar karesidenan sebagai penanda di plat mobil atau kendaraan. Misalnya kode registrasi W yang meliputi Gresik, Jombang, Mojokerto yang dulunya itu menggunakan kode L. Juga kode K yang sekarang diterapkan di kabupaten Purwodadi yang dulunya menggunakan kode H bahkan ada yang menerapkan kode baru sperti kode Z dan T yang diterapkan dibeberapa daerah di Jawa Barat.
SABAR ALIANSYAH PANJAITAN
Baca: Rangga Sunda Empire Sebut Kode A Plat Mobil Banten Inisial Amerika, Betulkah?