TEMPO.CO, Jakarta - Penerapan diskon Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) dinilai hanya menguntungkan pembeli dan tidak berpengaruh bagi produsen. Pernyataan ini disampaikan Chongqing Sokon Motor Group Co Ltd sebagai induk PT Sokonindo Automobile yang memproduksi mobil merek DFSK.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan bahwa pernyataan itu tidak memiliki dasar yang jelas. Menurut Kukuh, penerapan PPnBM ini sudah membantu industri otomotif di Tanah Air kembali meningkat setelah anjlok selama pandemi Covid-19.
"Pernyataan yang tak berdasar kalau bilang kebijakan ini tidak berpengaruh bagi produsen. Jelas PPnBM ini punya pengaruh besar terhadap industri otomotif, khususnya mobil di Indonesia. Bahkan saat ini penjualan mobil sudah mengalami peningkatan drastis hingga 174 persen," kata Kukuh saat dihubungi Tempo, Jumat, 4 Juni 2021.
Peningkatan penjualan ini jelas berpengaruh besar terhadap produsen dan pabrikan mobil di Indonesia. Peningkatan permintaan dari pasar membuat pabrik kembali beroperasi normal bahkan mengalami peningkatan produksi.
"Pabrikan pasti merasakan pengaruh dari penerapan PPnBM ini. Dari yang semula produksi menurun akibat pandemi, sekarang sudah kembali normal, bahkan meningkat dari biasanya. Tenaga kerja juga bisa kembali bekerja dengan normal. Jadi apa yang dibilang tidak berpengaruh?" tanya Kukuh.
Sebelumnya, General Manager Chongqing Sokon Motor Group Co Ltd, Zhang Xingyan mengatakan bahwa diskon PPnBM ini hanya menguntungkan dari segi pembeli saja, sementara dari produsen tidak terlalu berpengaruh. Bahkan perusahaan pemilik merek DFSK ini berharap Pemerintah Indonesia mengeluarkan insentif baru yang ditujukan bagi produsen otomotif.
Baca: Daftar Harga Mobil Baru Toyota Diskon PPnBM 50 Persen per Juni 2021