TEMPO.CO, Jakarta -- Mercedes-Benz menciptakan terobosan dalam pengisian daya kendaraan listrik dengan meluncurkan alat pengisi daya listrik bernama Flexible Charging System (sistem pengisian daya fleksibel).
Alat pengisi daya mobil listrik ini memiliki opsi yang berbeda untuk tiap pengisian.
Dalam Flexible Charging System terbaru terdapat berbagai adaptor untuk soket rumahan, kotak dinding, serta pengisian daya umum. Semuanya dapat digabungkan pada unit kontrol secara plug and play.
menurut Mercedes-Benz, alat pengisian daya Flexible Charging System di Indonesia dihargai sekitar Rp 34 juta.
Panjang kabel keseluruhan berkisar 5 meter dan dikemas pada wadah berkualitas tinggi yang tersusun rapi dalam pencegahan kabel yang kusut. Perangkat ini juga akan memuat beberapa aksesoris lain, seperti kunci pengaman hingga dudukan dinding.
Sejumlah adaptor tersebut juga tersedia secara terpisah.
Mercedes-Benz menjelaskan bahwa alat ini memiliki konektor Tipe 2 yang terintegrasi dan memungkinkan kendaraan untuk diisi hingga maksimum 22 kW. Pengisian dapat disesuaikan secara manual tergantung kebutuhan sumber listrik manapun.
Peningkatan mobilitas kendaraan listrik juga diikuti dengan pemilihan sistem yang inovatif baik mobil hybrid atau kendaraan listrik sepenuhnya. Mercedes-Benz akan menghadirkan mobil listrik model EQC, EQA, EQV, serta EQS performa tinggi dengan nol emisi pada musim panas tahun ini.
Lebih dari 20 varian mobil Mercedes-Benz, seperti A-Class hingga GLE, mobil tipe saloon, hingga estate juga akan tersedia dalam plug-in hybrid di akhir 2021 dengan mesin diesel atau bensin.
Flexible Charging System mobil listrik dari Mercedes-Benz memiliki sensor suhu terintegrasi di adaptor rumah tangga dalam melindungi dari panas yang berlebih.
Baca: Sedan Listrik Mercedes-Benz EQS Mulai Diproduksi
HEDWIGE | JOBPIE