TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan mengedepankan kolaborasi dan pengujian untuk pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB). BRIN akan membangun ekosistem kendaraan listrik mulai dari industri, infrastruktur, hingga mencari mitra untuk risetnya.
Seperti diketahui, saat ini BRIN menjadi satu-satunya badan yang fokus pada pengembangan riset dan teknologi setelah terjadi peleburan LIPI, BATAN, LAPAN, dan BPPT. Setelah peleburan tersebut, BPPT kini memiliki 12.500 sumber daya manusia, dari yang semula hanya 3.000 orang saja.
"Pada Januari 2021, BRIN menjadi badan yang lebih besar lagi, dengan semakin besar BRIN, maka kegiatan riset, pengkajian dan penerapan teknologi semakin fokus, khususnya kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB) menjadi salah satu yang kita siapkan ekosistemnya," kata Kepala Kantor Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE)-BRIN Barman Tambunan, dalam siaran pers yang diterima Tempo hari ini, Senin, 22 November 2021.
Setelah peleburan ini, BRIN akan mengedepankan kolaborasi dengan industri swasta, bukan lagi sebagai laboratorium uji semata. Laboratorium ini nantinya bisa dimanfaatkan industri swasta dalam pengembangan teknologi dan inovasi, khususnya di bidang kendaraan listrik.
Sementara pada 2022, BRIN telah menyiapkan skema riset yang mengarah pada industri dengan menggunakan fasilitas dan laboratorium Badan Riset dan Inovasi Nasional. Seperti diketahui, BRIN sendiri memiliki fasilitas riset yang berlokasi di Kawasan PUSPITEK, Serpong, Tangerang Selatan.
"Kita dapatkan dari hasil riset, cukup kuat posisinya dari awal riset sudah dilakukan oleh industri, sehingga disebut made off Indonesia. Made off Indonesia ini artinya dibuat oleh orang Indonesia, karena property right kita yang pegang," ujar Barman.
Baca juga: Pameran Indonesia Electric Motor Show Digelar 24-26 November 2021