TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia berencana untuk menghapus bahan bakar minyak jenis Premium (RON 88) dan menggantinya dengan BBM jenis Pertalite serta Pertamax. Penghapusan bensin Premium ini bukan tanpa alasan, mengingat BBM jenis ini menyumbang emisi cukup besar bagi lingkungan dan juga ternyata memiliki dampak buruk bagi kendaraan keluaran terbaru.
Menurut modifikator mesin dari bengkel DSCarz Serpong, Hendra Budianta, sebenarnya mobil keluaran di atas tahun 1990 itu sebagian besar sudah dirancang untuk mengonsumsi bahan bakar dengan tingkat Research Octane Number (RON) atau Oktan di atas 90.
"Tetapi masih ada juga mobil yang dirancang untuk mengkonsumsi bahan bakar dengan oktan 88, biasanya kendaraan untuk niaga,” kata Hendra, dikutip dari laman Gooto hari ini, Senin, 3 Januari 2022.
BBM Premium merupakan jenis bahan bakar minyak di Indonesia dengan nilai oktan paling rendah, yakni 88 (RON 88). Menurut Hendra, penggunaan bensin Premium pada kendaraan baru dapat menimbulkan kerusakan pada bagian mesin.
"Bahan bakar beroktan rendah tidak mudah terbakar sehingga tekanan piston untuk menggerakkan engkol mesin juga rendah. Akibatnya tenaganya jadi loyo," jelasnya.
Selain itu, pada kondisi ekstrem, penggunaan bahan bakar oktan rendah dapat menimbulkan ledakan prematur. Jika hal itu terjadi terus menerus dan dalam waktu lama, maka kepala piston bisa jebol.
Memang Premium memiliki harga yang lebih murah dibanding Pertalite dan Pertamax, namun BBM jenis ini kurang cocok untuk mesin yang mensyaratkan bahan bakar oktan tinggi. Pada kondisi dingin, mesin menjadi sulit untuk segera diaktifkan.
Bensin Premium juga memiliki kandungan timbal yang cukup tinggi dan dalam proses pembakaran di mesin, sisa kandungan timbal akan menjadi kerak atau menyebabkan mesin menjadi lebih cepat kotor. Apabila dipaksakan, maka injektor bahan bakar, karburator, inlet valve atau ruang bakar kotor, akan mengalami kerusakan. Selain itu polutan yang dihasilkan juga semakin tinggi.
Baca juga: BBM Premium Batal Dihapus, Akan Dipasarkan di Seluruh Indonesia
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.