TEMPO.CO, Yogyakarta - Tim Garuda Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ikut serta dalam ajang Formula Electric Student Competition Indonesia International Motor Show (FESC IIMS) 2022 awal April mendatang.
Ajang tersebut sekaligus dimanfaatkan UNY untuk mempercepat pengembangan dan riset mobil listrik. Tak hanya itu, ajang ini juga bisa mematangkan mahasiswa dalam membuat karya berupa mobil dengan konsep formula electric.
"Pengembangan mobil formula electric memiliki banyak tantangan tidak hanya pada aspek efisiensi, namun juga harus mampu melaju dengan cepat tanpa melupakan aspek keamanan sekaligus ramah lingkungan," kata manager tim UNY Kesit Bayu Purnomo, Selasa, 15 Maret 2022.
UNY dalam ajang ini membawa hasil pengembangan Garuda Electric Vehicle-22 atau Garuda EV-22. Mobil ini diklaim sebagai mobil balap listrik yang dipersiapkan untuk masa depan dengan desain menarik seperti mobil Formula 1.
"Mobil ini memiliki sistem keamanan tingkat tinggi, ergonomis, mudah dikontrol, ramah lingkungan, dan powerfull," kata dia menambahkan.
Lebih lanjut, Bayu menjelaskan keamanan dan kenyamanan merupakan faktor penting dalam sebuah mobil balap. Maka dari itu, Garuda EV-22 ini akan dilengkapi beberapa komponen keselamatan.
“Garuda EV-22 dilengkapi 5-point seatbelt untuk memastikan keamanan pengemudi di trek," kata Bayu yang juga mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Otomotif UNY itu.
Selain itu, pada sistem kelistrikan digunakan catu daya HVTS dan LVIS untuk memastikan bahwa setiap komponen mendapatkan tegangan sesuai kapasitasnya.
Untuk memastikan kenyamanan pengemudi kendaraan dirancang dengan ergonomic driver seat. Sedangkan Adjustable pedal box bakal disesuaikan dengan kebutuhan, tergantung kondisi fisik pengemudi.
Bayu menjelaskan Garuda EV-22 juga dilengkapi dengan steering wheel yang memiliki sudut dengan mempertimbangkan aspek ergonomi untuk mengurangi beban steering.
Berbeda dengan mobil gokart pada umumnya, Garuda EV-22 telah dilengkapi dengan suspensi tipe double wishbone. Hal ini membuat getaran dan kejutan yang dihasilkan mobil tersebut sangat minim.
"Suspensi juga dirancang untuk memaksimalkan traksi ban pada permukaan jalan," kata dia menjelaskan.
Selain itu kendaraan juga dilengkapi dengan controller untuk mengatur output daya motor listrik sesuai kebutuhan pengemudi.
Dosen pembimbing tim Garuda UNY I Wayan Adiyasa mengatakan bahwa mobil ini ramah lingkungan dan powerfull karena menggunakan baterai dengan kapasitas 72 V/64 Ah dan dapat menempuh jarak hingga 50 kilometer. Kecepatan maksimalnya diketahui mencapai 80 km/jam.
“Untuk mencegah terjadinya overheat, casing pada battery pack dirancang dengan memaksimalkan sistem air cooling dengan material aluminium untuk mempercepat perpindahan panasnya,” ujarnya.
Mobil ini dilengkapi dengan double on-wheel electric motor. Dua motor listrik dipasang secara on-wheel di kedua roda belakang Garuda EV-22. Kedua motor listrik tersebut dikendalikan oleh controller khususnya ketika kendaraan sedang cornering.
Contohnya, ketika kendaraan sedang melakukan cornering ke kanan maka roda bagian kiri harus berputar lebih cepat dibanding roda bagian kanan, maka controller tersebut akan mengatur motor listrik yang terdapat pada roda belakang bagian kiri untuk berputar lebih cepat ketimbang motor listrik yang terdapat pada roda belakang bagian kanan.
"Oleh karena itu pemasangan kedua motor listrik secara on-wheel memiliki keunggulan pada manuver akibat dari controller pengendali motor listrik," kata dia.
Menurut Humas tim Garuda UNY Aisyatunnissai Tawakkal, Garuda EV-22 melakukan serangkaian persiapan dalam menghadapi FESC IIMS 2022 ini. Sejumlah persiapan itu di antaranya adalah menguji akselerasi dan uji rem di boulevard rektorat UNY.
Pada uji ini frame atau rangka kendaraan berperan penting terutama untuk mempertahankan lokasi titik berat pada posisinya, baik statis maupun dinamis.
“Sedikit perubahan pada chassis dapat mengakibatkan lokasi titik berat yang signifikan saat menerima beban dinamis, yaitu beban lateral di mana beban paling besar yang diterima chassis ketika cornering,” katanya.
Chassis Garuda EV-22 didesain dengan kekuatan yang cukup untuk menerima beban lateral dengan torsional stiffness sebagai indikator dari kekuatan rangka.
Berdasarkan Roll moment yang diterima kendaraan ketika beban lateral diterapkan, dihasilkan target torsional stiffness sebesar 504,119 Nm/degree, sedangkan chassis yang telah di desain memiliki torsional stiffness sebesar 881,679 Nm/degree, sehingga dapat dinyatakan bahwa chassis sudah cukup kuat menerima beban lateral.
Baca: Penjualan Mobil Listrik Global Naik 2 Kali Lipat Sepanjang 2021, Tesla Menguasai
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.
PRIBADI WICAKSONO