TEMPO.CO, Jakarta - Hyundai Motor Company dan afiliasinya, Kia, berencana untuk menggelontorkan dana investasi sebesar US$ 16,5 miliar. Dana investasi ini akan digunakan untuk meningkatkan produksi mobil listrik di Korea Selatan.
Melansir laman Hindustan Times, Kamis, 19 Mei 2022, investasi ini akan digunakan untuk mendirikan pabrik baru secara bertahap yang nantinya akan memiliki kapasitas produksi sekitar 150.000 unit per tahun. Kemudian mereka juga bertujuan untuk meningkatkan produksi tahun EV menjadi 1,44 juta unit di 2030.
Dari perkiraan 1,44 juta produksi tahunan ini, Hyundai dan Kia menargetkan sekitar 45 persen volume produksi EV global. Pabrik baru ini akan dibangun di Hwaseong, dan pembangunannya direncanakan dimulai pada paruh pertama 2023. Sementara untuk produksi komersialnya akan dimulai pada paruh kedua 2025.
Kendaraan yang diproduksi adalah mobil yang didasarkan pada van berukuran kecil hingga menengah. Keputusan itu diambila karena model tersebut menggunakan sasis yang sama.
Hyundai dan Kia juga berencana untuk menjual 3,23 juta EV per tahun secara global pada tahun 2030, dengan target pangsa pasar mobil listrik sebesar 12 persen.
Kemudian Hyundai sendiri berencana membangun pabrik perakitan kendaraan baru di Georgia selatan. Pabrik baru ini merupakan bagian dari rencana investasi perusahaan senilai US$ 7,4 miliar untuk pengembangan elektrifikasi Hyundai di Amerika Serikat.
Hyundai Motor Group juga akan berinvestasi miliaran dolar di AS pada 2025 untuk pembangunan pabrik EV, stasiun pengisian bahan bakar hidrogen, dan pengembangan taksi terbang.
DICKY KURNIAWAN | HINDUSTAN TIMES
Baca juga: Ini Penyebab Mario Aji Gagal Mendapatkan Poin di Moto3 Prancis
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.