TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Indonesia atau UI menyumbangkan sebuah bus listrik UI hasil risetnya kepada pemerintah untuk mendukung perhelatan KTT G20 Bali pada akhir tahun ini.
Rektor UI Ari Kuncoro mengatakan bus listrik tersebut salah satu mahakarya UI yang telah di riset sejak 2012 oleh 33 orang peneliti. Dana penelitian dibantu Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) pada 2018 sebesar Rp 4 miliar dan 2020 senilai Rp 17,6 miliar.
“Perancangan dilakukan selama enam bulan, ini melibatkan banyak sekali tim peniliti, ada mahasiswa teknik, sarjana, ada yang vokasi, kerjaan berat ini, sudah menghasilkan 30 doktor,” kata Ari di Kampus UI Depok hari ini, Jumat, 10 Juni 2022.
Rancang bangun bus listrik UI untuk KTT G20 bali tersebut melibatkan empat mitra industri di antaranya PT Mobil Anak Bangsa (MAB) yang membuat chassis, karoseri, dan integrator keseluruhan komponen bus.
PT NSAD yang membuat kontroler motor listrik, sistem penggerak, sistem rem, sistem kontrol, inverter, dan dashboard. Sedangkan PT Pindad yang membuat motor listrik dan PT AICOOL yang membuat sistem pendingin (air conditioning) untuk bus listrik UI.
Berikut spesifikasi bus listrik UI:
Kemudi : Elektro hidrolik power steering
Kapasitas : 64 penumpang
Velg dan ban : 295/80 R22,5
Suspensi : Air suspension
Transmisi : AMT
Tipe bus : Low entry electric bus
Dimensi (P x L x T) : 12 m x 2,5 m x 3,7 m
Daya motor : 130 kW
Torsi motor : 1400 Nm
Baterai : LiFePo 600-624V 520Ah 315.18 kWh
Daya tahan beterai : 7 tahun
Jarak tempu : 250-300 km
Kecepatan maksimum : 130 km/jam (dibatasi 100 km/jam)
Lama charging : 2 jam.
Baca: Bus Listrik Jenderal Moeldoko Melaju Tanpa Pesaing
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto