TEMPO.CO, Jakarta - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menyatakan produksi dan kebutuhan mobil Hyundai di Indonesia belum terdampak krisis chip semikonduktor dunia. Menurut dia, ini karena principal atau Hyundai di Korea Selatan bisa mengatur pasokan mobil.
"Soal chip pasti akan berimbas karena mobil-mobil kami penuh dengan high tech, tapi seberapa besar pun impact-nya masih bisa kami handle," kata Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Makmur di sela-sela peluncuran mobil SUV New Palisade pada Kamis, 28 Juli 2022.
Baca juga:
Kendati krisis chip semikonduktor disebut masih bisa ditangani, namun pembelian sejumlah model Hyundai di Indonesia harus indent dengan waktu tunggu yang bervariasi. Makmur mengatakan itu bergantung pada suplai mobil dari Hyundai Korea Selatan. Dia berdalih , HMID tidak bisa memastikan berapa pasokan unit ke Indonesia.
"Mereka suplainya tidak hanya ke Indonesia, tapi juga ke seluruh dunia."
Indent mobil Hyundai dialami mobil impor completely build up (CBU) dan rakitan Indonesia alias completely knock down (CKD).
Mobil Hyundai yang indent adalah New Hyundai Palisade yang baru saja diluncurkan di Indonesia, yakni 3-4 bulan. Model selanjutnya adalah mobil listrik Hyundai Ioniq 5 indent 8 bulan. Padahal, Ioniq 5 sudah diproduksi lokal di pabrik mobil di Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Baca: Penjualan Mobil Hyundai dan Kia Melejit Lampaui Toyota
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.