TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan menghentikan penjualan mobil dan motor berbahan bakar bensin untuk mengurangi penggunaan BBM bersubsidi.
Menurut Luhut, banyaknya pengguna mobil dan motor mesin bensin membuat biaya subsidi BBM naik terus.
"Saya meminta tim teknis yang terdiri dari lintas kementerian/lembaga agar menerapkan kebijakan yang setara atau lebih baik dari negara lain demi mendorong percepatan adaptasi penggunaan EV," tulis Luhut via akun Instagram pribadinya, dikutip Tempo hari ini, Senin, 12 September 2022.
Menurut Luhut, pembatasan penjualan mobil dan motor mesin bensin lalu beralih ke kendarana listrik bisa mengurangi ketergantungan pemakaian BBM bersubsidi. Emisi CO2 pun ditargetkan turun 40 juta ton pada 2030. Sedangkan tantangan kendaraan listrik di Indonesia adalah harga yang masih mahal..
"Pemerintah sedang merumuskan berbagai kebijakan mengenai pemberian insentif bagi kendaraan EV roda dua dan roda empat," ujarnya.
Pembatasan penjualan mobil dan motor bensin sejalan dengan road map atau peta jalan Indonesia untuk menciptakan net zero emission (NZE) pada 2060. Pada 2050, pemerintah mengharapkan pemanfaatan EBT bisa mencapai 87 persen dan dibarengi penghentian penjualan mobil mesin bensin. Ini artinya, mulai 2050 mobil bensin sudah tidak akan dijual dan bakal digantikan dengan mobil listrik.
Pemerintah Indonesia pada 2027 juga menargetkan penggunaan mobil listrik 2 juta unit dan 13 juta unit untuk motor lisrik.
Baca: Penjualan Mobil SUV Hyundai Kona Bensin Distop di Indonesia
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.