TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jerman menyetujui rencana penghabisan dana 6,3 miliar euro atau sekitar Rp 97 triliun untuk meningkatkan jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Langkah ini dilakukan untuk mencapai target menuju zero emisi.
Melansir laman Autoblog hari ini, Senin, 24 Oktober 2022, sebanyak 1 juta stasiun pengisian daya EV ditargetkan dibangun pada tahun 2030. Angka tersebut meningkat 14 kali lipat dibandingkan dengan jumlah SPKLU di Jerman saat ini yang berjumlah 70.000 unit.
Pembangunan titik pengecasan EV ini juga sejalan dengan target Pemerintah Jerman untuk memiliki 15 juta kendaraan listrik di jalanan pada 2030, dari jumlah sekarang yang hanya sekitar 1,5 juta. Pemerintah juga tengah mendorong percepatan persetujuan negara untuk membangun titik pengecasan EV.
"Tujuan kami untuk mempercepat perluasan infrastruktur pengisian daya, menyederhanakan proses pengisian, dan dengan demikian memudahkan orang untuk beralih ke kendaraan listrik. Kami tahu bahwa elektromobilitas meningkat pesat, jadi kami harus cepat," kata Menteri Transportasi Federal Jerman Volker Wissing.
Dorongan pemerintah untuk kendaraan listrik ini didasari atas melonjaknya harga listrik akibat krisis energi yang dipicu perang Rusia Ukraina. Untuk mengatasi hal itu, Pemerintah Jerman berencana untuk membatasi harga listrik dan masalah krisis energi ini diyakini tidak akan menggagalkan tujuan iklim jangka panjang.
DICKY KURNIAWAN | AUTOBLOG
Baca Juga: Sebanyak 37 Mobil Listrik Wuling Air ev Diberikan ke Seluruh Ketua DPD Golkar
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto