TEMPO.CO, Jakarta - Toyota mengumumkan telah memangkas target produksi globalnya menjadi 9,5 juta unit di tahun ini. Sebelumnya, Toyota memasang target 9,7 juta unit kendaraan di 2022, namun dinilai mustahil untuk tercapai karena kelangkaan chip semikonduktor yang terjadi.
Meskipun target produksinya diturunkan menjadi 9,5 juta unit, namun jumlah tersebut masih lebih banyak 10 persen ketimbang jumlah produksi di tahun lalu. Hanya saja, target 9,5 juta unit ini masih bisa diturunkan lagi tergantung pada pasokan lembaran baja elektromagnetik.
Melansir laman Autoblog hari ini, Jumat, 28 Oktober 2022, Toyota sendiri mendapatkan pasokan lembaran baja elektromagnetik dari pabrik baja Korea Selatan, POSCO Holdings Inc. Namun pada September lalu. POSCO menghentikan produksinya karena fasilitas produksinya diterpa bencana angin topan.
Toyota telah memangkas target produksi globalnya di tahun 2022 sebanyak tiga kali hingga Maret 2022. Di tahun lalu, Toyota juga sempat melakukan pemangkasan target produksi dari 9,3 juta pada Mei 2021 menjadi 8,5 juta pada Februari, dan hingga akhir tahun, pabrikan otomotif Jepang ini berhasil memproduksi sekitar 8,6 juta kendaraan.
Toyota sempat mengumumkan bahwa kekurangan chip semikonduktor akan berkurang, sehingga mereka bisa meningkatkan produksinya pada paruh kedua tahun ini untuk menembus produksi yang terbatas selama paruh pertama 2022. Toyota akan segera mengumumkan hasil produksi mereka di kurtal kedua pada pekan depan.
DICKY KURNIAWAN | AUTOBLOG
Baca juga: Masalah Semikonduktor, Toyota Kembali Gunakan Kunci Konvensional
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.