TEMPO.CO, Jakarta - Masalah chip semikonduktor masih terus menghantui sejumlah pabrikan otomotif dunia, terbaru Toyota Motor Corporation mengganti kunci elektronik (keyless) mereka dengan kunci konvensional untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
“Karena kekurangan semikonduktor masih terus berlanjut, ini adalah tindakan sementara agar bisa mengirimkan mobil kepada pelanggan secepat mungkin,” kata Toyota dikutip Reuters pada Jumat, 27 Oktober 2022.
Ini merupakan tindakan sementara yang dilakukan oleh pabrikan mobil terbesar asal Jepang tersebut. Mereka akan kembali menggunakan kunci elektronik jika pasokan semikonduktor kembali normal.
Bersamaan dengan hal itu, Toyota menyampaikan permohonan maaf kepada konsumen terkait rentetan masalah akibat kelangkaan chip semikonduktor. Mereka juga mengaku akan segera memproduksi smart key kedua yang nantinya bisa menggantikan kunci konvensional.
“Untuk smart key kedua, kami berencana untuk menyerahkannya segera setelah siap,” tambahnya.
Kekurangan chip global telah menyebabkan banyak penundaan dalam produksi dan pengiriman mobil. Alhasil banyak pembeli yang harus mengalami inden dengan waktu yang cukup lama.
Toyota menjadi salah satu perusahaan mobil yang paling terpukul tahun ini, dengan bencana alam dan gangguan lain menambah masalah mereka.
Akibat kekurangan chip semikonduktor ini kemungkinan menyebabkan Toyota tidak mampu mencapai target 9,7 juta kendaraan pada akhir tahun ini.
Beberapa waktu yang lalu industri otomotif di Kanada juga mengalami semikonduktor, mereka kemudian meminta lebih banyak pasokan dari Taiwan. Sampai saat ini masih belum bisa diungkapkan, kapan krisis chip semikonduktor ini akan berakhir menghantui industri otomotif global.
KHOLIS KURNIA WATI | REUTERS
Baca juga: Toyota Pangkas Biaya Sewa Mobil Listrik bZ4X di Jepang
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.