TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi telah bermitra dengan Faxcon Technology Group untuk membangun merek kendaraan listrik Ceer. Kendaraan listrik ini merupakan salah satu cara Arab Saudi untuk mengurangi ketergantungan pada industri minyak. Arab Saudi dengan tegas memutuskan jika saat ini mereka sedang menggarap mobil listrik baru.
Selain bermitra dengan Foxconn, kendaraan listrik Arab takan melisensikan teknologi komponen dari BMW. Foxconn ini dibuat untuk mengembangkan infotainment, konektivitas, dan teknologi mengemudi otonom dari kendaraan listrik masa depan.
Foxconn telah menjalin hubungan baik dengan arab Saudi dan beberapa waktu telah melakukan diskusi tentang pendirian fasilitas dengan dana senilai Rp 141 triliun untuk membuat microchip.
Foxconn juga menawarkan untuk membangun pengecoran dua jalur teknologi pemasangan permukaan dan fabrikasi wafer di Neom, kota baru yang didirikan oleh dana kekayaan negara.
Arab Saudi mengatakan jika Ceer bisa menarik sebanyak Rp 2,3 triliun dari investasi asing langsung dan bisa menciptakan 30.000 karyawan.
Ceer nantinya akan berencana meluncurkan serangkaian sedan dan SUV dapat memulai pengiriman model pertamanya pada 2025. Perusahaan patungan ini belum memberikan keterangan secara khusus bagaimana bentuk dari mobil Ceer ini.
Masih belum jelas, nantinya mobil listrik ini akan memasuki pasar apa. Apakah akan masuk sebagai kendaraan listrik dengan pasar umum dengan harga terjangkau, atau akan bersaing sebagai model kelas atas setara dengan Lucid.
KHOLIS KURNIA WATI | CARSCOOPS
Baca juga: Proteksi Bahan Baku Mobil Listrik, Kanada Usir Perusahaan Tambang Lithium Cina
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto