TEMPO.CO, Jakarta - Ford berencana melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan. PHK itu terhadap 3.800 karyawan di seluruh Eropa. Langkah itu upaya memangkas biaya untuk bersaing di tengah tren mobil listrik.
Mengutip Reuters, PHK terbesar di pabrik Cologne dan Aachen Jerman atau sebanyak 2.300 orang.
Profil perusahaan Ford
Ford pabrikan asal Amerika Serikat yang berdiri pada 16 Juni 1903. Ini perusahaan merek mobil yang dikembangkan oleh Henry Ford. Bersama 11 rekan bisnisnya menandatangi perjanjian kerja sama mendirikan Ford Motor Company (FMC). Modal awal perusahaan saat itu sebesar 28.000 dolar Amerika Serikat.
Mobil pertama yang dibuat Ford adalah Model T yang dijual pada 1908. Kala itu kendaraan ini alat transportasi praktis dan terjangkau. Di samping itu perawatannya mudah, sehingga Model T menjadi produk Ford paling sukses. Pada 1911, pabrik perakitan pertama di Missouri dan membuka pabrik di luar negeri pertama di Manchester, Inggris.
Mengutip situs web Ford untuk meningkatkan produktivitas kerja, Ford saat itu menerapkan sistem upah buruh pabrik sebesar 5 dolar Amerika Serikat perhari yang dihitung 8 jam kerja. Pada 1914, sekitar 500 ribu lebih Model T terjual di seluruh dunia. Permintaan yang semakin tinggi membuat Ford menambah hingga lebih dari 20 fasilitas produksi dan perakitan yang tersebar di seluruh dunia.
Pabrikan mobil ini juga mengakuisisi Lincoln Motor Company pada 1922. Merek mobil mewah Lincoln dan Continental milik Ford. Selain Model T yang legendaris, Ford juga memproduksi sejumlah truk dan mobil sedan sport, seperti Mustang.
Ford kemudian mengakuisisi dan memiliki saham di sejumlah produsen mobil global, seperti Jaguar, Aston Martin, Volvo, Land Rover hingga Mazda. Logo perusahaan juga terus bertransformasi.
Pada 2005 cicit Henry Ford, Bill Ford menjabat sebagai executive chairman melakukan revitalisasi perusahaan karena resesi ekonomi dunia. Ini membuat bisnis Ford mengalami penurunan.Ford terpaksa menutup 14 pabrik di seluruh dunia dan memangkas 30.000 pekerja. Ford mulai fokus terhadap pengembangan mobil SUV kompak dan eksperimen teknologi hybrid.
Melihat kondisi pasar kurang menguntungkan, pada awal 2016 pabrikan yang bermarkas di Detroit ini memutuskan menutup perakitan dari pasar Jepang dan Indonesia. Ford kesulitan meningkatkan target penjualan dan mempertahankan keuntungan di dua wilayah ini. Namun Ford tetap mempertahankan pasokan onderdil dan suku cadang mobil.
Pilihan Editor: Gubernur Virginia Tolak Pabrik Baterai Mobil Listrik Ford Rp 53 Triliun, Mengapa?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.