TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi proses kerja sama antara Indonesia dengan perusahaan mobil listrik ternama Amerika Serikat, Tesla.
Luhut mengaku bahwa negosiasi dengan Tesla sudah dalam tahap final. Tahapan tersebut juga terjadi dalam proses kerja sama Indonesia dengan perusahaan kendaraan listrik Cina, BYD.
"Ini jadi sangat penting karena terus terang ada dua perusahaan besar dunia yang sedang kita finalisasikan negosiasi dengan mereka,” kata dia dalam acara konferensi pers, dikutip Tempo.co dari situs berita Antara hari ini, Selasa, 7 Maret 2023.
“Kita berharap dengan dikeluarkan aturan baru ini, itu akan buat posisi kita jauh lebih kuat daripada apa yang terjadi beberapa waktu terakhir ini," tambah Luhut.
Lebih lanjut dirinya memastikan bahwa Tesla masih berminat untuk mendirikan pabrik di kawasan Asia Tenggara. Namun belum ditentukan secara resmi negara ASEAN mana yang akan mereka jajaki.
Kendati Tesla baru saja meresmikan pabrik perakitan baru di Meksiko pada Februari 2023, namun hal itu tidak diklaim tidak akan mengganggu niat mereka dalam membangun pabrik di kawasan Asia Tenggara.
“Meksiko itu backyard (halaman belakang) Amerika, tentu mereka bangun pabrik di sana,” ujar Luhut.
Dirinya menjelaskan bahwa perusahaan mobil listrik yang dikelola Elon Musk tersebut akan mendirikan pabrik berkapasitas 1 juta unit per tahun. Nantinya rencana itu akan mereka lakukan di pasar otomotif Asia Tenggara.
“Di region (kawasan) ini mereka (Tesla) masih punya komitmen yang saya dengar 1 juta mobil, apakah itu ke Indonesia, ya kita lihat saja beberapa hari ke depan,” jelas Luhut.
Luhut sendiri baru saja meresmikan aturan insentif motor listrik di Indonesia. Dirinya berharap kebijakan ini dapat menarik minat inovestor untuk mengemabngkan industri kendaraan listrik di Tanah Air.
"Kami akan negosiasi dengan beberapa investor yang potensial masuk ke mari karena kendala dari mereka masih ingin melihat Indonesia memberikan insentif yang sama atau tidak dengan negara lain. Jadi kalau kita tidak memberikan (insentif), ya pasti dia tidak ke kita," tutup Luhut.
Pilihan Editor: Keluhan Toprak Usai Tak Bisa Salip Bautista di Race 2 WSBK Mandalika
ANTARA
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto