TEMPO.CO, Jakarta - Toyota mengembangkan kendaraan penjelajah Bulan bernama Lunar Cruiser yang menggunakan sel bahan bakar hidrogen. Dalam keterangan resminya, Lunar Cruiser ini menggunakan air sebagai sumber hidrogen.
Jepang memang berambisi untuk meningkatkan penjelajahan di luar angkasa dengan berpartisipasi dalam program Artemis NASA. Negeri Matahari Terbit itu juga berharap memiliki stasiun luar angkasanya sendiri yang disebut Gateway, yang dijadwalkan beroperasi pada paruh kedua dekade ini.
Sebagai bagian dari rencana tersebut, Toyota telah bekerja sama dengan badan antariksa Jepang sejak 2019 dalam pengembangan Lunar Cruiser. Kendaraan penjelajah Bulan ini akan menggunakan teknologi hidrogen untuk memastikan pengoperasiannya tidak terbatas waktu.
Proyek ini mengandalkan pengalaman Toyota dalam mobilitas hidrogen untuk mengembangkan kendaraan sel bahan bakar hidrogen regeneratif untuk di bulan. Sistem ini akan menggunakan panel surya untuk mengelektrolisis air di siang hari dan hidrogen yang dihasilkan oleh reaksi tersebut akan digunakan untuk menggerakkan motor listrik Lunar Cruiser selama di bulan selama 14 hari.
Lunar Cruiser Toyota. (Toyota Global)
Teknologi ini tidak hanya akan membantu kendaraan bekerja dalam shift yang lebih lama, tetapi juga dapat membantunya memiliki masa pakai yang lebih lama. Toyota belum mengetahui cara mengubah es di Bulan menjadi hidrogen untuk menggunakan Lunar Cruiser, tapi diyakini teknologi tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan perusahaan lain.
"Untuk melakukan penelitian jangka panjang dan stabil di permukaan Bulan, kami bertujuan untuk mencari berbagai item di lokasi dalam jangka waktu lama," kata Kepala Proyek Ekspolrasi Bulan Toyota, Ken Yamashita, dalam keterangan resmi, 21 Juli 2023.
NASA mengharapkan badan antariksa Jepang untuk menyediakan mobil penjelajah Bulan sendiri pada tahun 2029, sebagai bagian dari kontribusinya pada program Artemis. Toyota mengantisipasi bahwa ia akan mendapatkan pesanan pasti untuk Lunar Cruiser pada musim gugur mendatang, dan setelah beroperasi kendaraan ini akan mengangkut dua astronot selama 42 hari dalam setahun, dengan setidaknya hingga sepuuh tahun mendatang.
"Gagasan kami adalah melanjutkan penjelajahan Bulan lama dari 10 tahun itu jika ada perusahaan atau pengaturan yang dapat memasok air yang dibutuhkan untuk itu," ujar Yamashita.
Pilihan Editor: 110 Ribu Mobil Toyota dan Lexus Kena Recall karena Airbag Bermasalah
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto