TEMPO.CO, Jakarta - Taksi online atau kendaraan umum berbasis aplikasi kerap menjadi tempat terjadinya tindak kejahatan seperti pelecehan hingga hilangnya nyawa penumpang oleh oknum pengemudi. Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah hingga perusahaan taksi online untuk memastikan keamanan penumpangnya.
Ketua Bidang Angkutan Penumpang DPP Organda (Organisasi Angkutan Darat), Kurnia Lesani Adnan, mengatakan bahwa pengawasan transportasi daring ini perlu dilakukan oleh dua kementerian, yakni Kementerian Informasi dan Telekomunikasi (Kominfo) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Karena tidak adanya aturan yang kuat, banyak masyarakat atau pengguna yang dirugikan. Korban tindak kejahatan atau pelecehan pengguna transportasi umum daring meningkat akhir-akhir ini," kata Sani dalam siaran pers yang diterima Tempo hari ini, Jumat, 25 Agustus 2023.
Tidak hanya pemerintah, menurut Sani, mengatasi masalah kejahatan di transportasi daring ini juga perlu dilakukan operator dengan cara menjaga standar keamanan dan kenyamanan penumpang, mulai dari kebersihan kendaraan, driving behavior dan attitude pengemudi, serta kesehatan kendaraan dari segi interior dan eksterior.
"Tidak nyaman dan tidak amannya penumpang mestinya menjadi tanggung jawab operator, yang harus diberi sanksi juga ketika salah satu pengemudinya melakukan tindak kejahatan," jelasnya.
Bluebird, sebagai salah satu perusahaan penyedia jasa transportasi daring, mengaku telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menghindari tindak kejahatan di armada taksinya. Bluebird memiliki tiga pilar utama untuk mendukung kenyamanan mobilitas penumpangnya.
Pertama adalah dengan melakukan perawatan armadanya secara rutin, mulai dari kelaikan jalannya hingga kebersihannya. Kedua adalah menetapkan standar pengemudi yang profesional.
"Bluebird memiliki sistem seleksi terstandar dalam merekrut pengemudinya dan pelatihan rutin demi menjaga standar layanan pada penumpang," kata Chief Marketing Officer PT Blue Bird Tbk, Mediko Azwar.
Pilar yang terakhir adalah sistem terintegrasi dengan aksesibilitas dalam metode pemesanan, pembayaran, dan akses layanan konsumen. Hingga saat ini, Bluebird juga mengaku masih menyediakan layanan order melalui telepon dan WhatsApp, selain dari aplikasi MyBluebird.
Pilihan Editor: Cara Klaim Garansi Motor Honda yang Kerangka eSAFnya Karatan