TEMPO.CO, Jakarta - Tesla berencana untuk membuat mobil listrik murah seharga 25.000 euro atau Rp 400 jutaan di pabriknya yang berlokasi di dekat Berlin, Jerman. Pembuatan mobil murah ini ditujukan agar lebih banyak masyarakat yang menggunakan mobil listrik Tesla.
Melansir laman Reuters hari ini, Selasa, 7 November 2023, harga mobil listrik yang mahal ditambah dengan tingginya suku bunga menjadi penyebab minimnya adopsi kendaraan listrik di Eropa dan Amerika Serikat.
Berdasarkan riset dari JATO Dynamics, harga eceran sebuah kendaraan listrik di Eropa pada paruh pertama 2023 adalah lebih dari 65.000 euro atau sekitar Rp 1 miliar. Harga tersebut terpaut jauh dari harga eceran rata-rata di Cina yang hanya sekitar 31.000 euro atau Rp 500 jutaan.
CEO Tesla Elon Musk telah lama merencanakan untuk membuat mobil listrik yang harganya lebih terjangkau. Namun, ia mengaku pada tahun lalu, belum menguasai teknologi yang akan disematkan pada mobil tersebut, sehingga rencana tersebut dibatalkan.
Pada September lalu, Tesla dikabarkan telah menemukan inovasi untuk membuat mobil listrik murahnya, yakni dengan membuat hampir seluruh bagian bawah bodi mobil dalam keadaan utuh. Langkah ini diyakini dapat mempercepat produksi dan menurunkan biaya produksi.
Memperluas produknya ke pasar massal menjadi sangat penting bagi Tesla untuk meningkatkan pengiriman kendaraannya hingga 20 juta unit di tahun 2030. Itu akan membedakan Tesla dari pesaingnya, Volkswagen yang saat ini enggan menetapkan target pengiriman dan lebih fokus pada strategi margin keuntungan.
DICKY KURNIAWAN | REUTERS
Pilihan Editor: Tesla Akan Hadirkan Kaca Anti Peluru untuk Model Cybertruck
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto
