TEMPO.CO, Jakarta - Pembelian kendaraan secara lelang jadi salah satu cara untuk mendapatkan mobil bekas. Cara tersebut cukup diminati karena punya harga yang relatif sedikit lebih murah ketimbang mobil baru.
Fasilitas lelang mobil bekas juga cukup menjadi andalan para pedagang sehingga tidak sedikit yang menyediakan kemudahan untuk mereka, dibanding pembeli langsung atau end user.
Sales and Operasional General Manager PT JBA Indonesia, Johan Wijaya membenarkan jika 97 persen pembeli merupakan pedagang mobil bekas. Bahkan lebih spesifik dia menyebut umumnya merupakan pedagang dari luar Jakarta.
“Kami melakukan lelang tiap minggu sekali, kalau kami perbesar dari end user belinya bisa setahun sekali atau dua tahun sekali. Kami memperbesar pedagangnya paling banyak dari luar Jakarta,” ucap dia di Tangerang, Selasa, 28 November 2023.
Johan menambahkan, jika pedagang dari luar Ibu Kota lebih berani membayar mahal untuk mobil lelang karena harga mobil baru di luar Jakarta lebih mahal. Hal ini membuat harga mobil bekas di luar Jakarta juga bisa lebih tinggi.
“Di luar Jakarta harga mobil barunya kan beda, harga bekas tentu bisa lebih tinggi. (Porsi penjualan) 97 persen pedagang, 3 persen end user," Johan menambahkan.
Lebih lanjut Johan menjelaskan untuk sumber unit kendaraan JBA Indonesia sebagian besar berasal dari perusahaan pembiayaan atau leasing.
"Sumber unit kami 60-70 persen dari perusahaan finance, sisanya 30 persen dari perusahaan non finance atau pedagang,” ucap dia.
JBA sendiri mengklaim telah melang lebih dari 105 ribu mobil dan 145 ribu motor sejak Januari hingga Oktober 2023.
Mobil MPV seperti Toyota Avanza masih menjadi primadona, dengan total penjualan lebih dari 2.700 unit. Sedangkan untuk motor, yang paling favorit adalah Honda Beat FI CW dengan total penjualan lebih dari 3.000 unit.
Pilihan Editor: Spesifikasi Mobil yang Dimiliki Irjen Karyoto, Kapolda yang Digugat Firli Bahuri
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto
