TEMPO.CO, Jakarta - Produsen mobil asal Jepang, Nissan, mengumumkan rencananya untuk menjual kendaraan listrik. Mereka juga akan melakukan pengembangan mobil listrik di Cina, dan akan dipasarkan secara global.
Dilansir dari ArenaEV hari ini, Rabu, 20 Desember, Nissan bakal mengikuti jejak BYD untuk menawarkan kendaraan listrik buatan Cina di negara dan wilayah yang sama.
"Nissan saat ini sedang mengembangkan dan memproduksi kendaraan listrik masa depan di Cina," kata Presiden Nissan Cina Masashi Matsuyama.
Selain itu, Nissan juga mengumumkan pendirian pusat penelitian bersama dengan Universitas Tsinghua pada tahun depan. Kerja sama ini berfokus pada pengembangan mobil listrik, termasuk infrastruktur pengisian daya hingga daur ulang baterai.
"Kami berharap kolaborasi ini akan membantu kami memahami pasar Tiongkok dengan lebih baik dan mengembangkan strategi yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan di Tiongkok," tutur CEO Nissan Motor Corporation, Makoto Uchida, seperti dikutip dari laman resmi Nissan.
Sebagai informasi, penjualan Nissan di Cina mengalami penurunan menjadi 20 persen selama 10 bulan pertama. Penurunannya dilaporkan menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 33 persen.
Oleh karena itu, langkah untuk mengembangkan mobil listrik di Cina diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kinerja perusahaan di pasar tersebut. Nissan juga menegaskan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan dan kontribusinya terhadap masyarakat yang lebih bersih, aman, dan inklusif.
Sementara itu, kerja sama dengan Universitas Tsinghua diharapkan dapat memungkinkan Nissan mengembangkan strategi di era elektrifikasi dan mobilitas cerdas, sekaligus memberikan kontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan komitmen globalnya.
Pilihan Editor: Tol Cijago Ruas Limo-Krukut Beroperasi Besok, Depok-Bandara Soetta Cuma 18 Menit
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto