TEMPO.CO, Jakarta - Redaksi Tempo berkesempatan untuk menjajal langsung skuter listrik Honda EM1 e: di Astra Honda Motor Safety Riding & Training Center pada Rabu, 20 Desember 2023. Berikut impresi awal kami saat melakukan test ride motor listrik pertama Honda tersebut.
Secara dimensi, Honda EM1 e: punya ukuran yang mungil dengan tinggi jok dari permukaan tanah 135 mm. Karena punya dimensi yang mungil, skuter listrik ini terasa enteng dan enak buat manuver, apalagi dipakai selap-selip di jalanan Ibu Kota yang macetnya bikin sakit kepala.
Secara performa, Honda EM1 e: dibekali motor penggerak MPP e: yang dapat menghasilkan tenaga maksimal 1,7 kW atau setara 2,2 HP. Kemudian, baterainya sistem lepas-pasang (detachable) yang bisa menempuh jarak maksimal 41,1 kilometer.
Dengan performa dan jarak yang ditawarkan, kami merasa Honda EM1 e: ini punya tenaga yang tidak terlalu besar. Tarikan awalnya kurang menjambak dan kecepatan motor listrik ini hanya terbatas di angka 45 km per jam.
Lalu dengan kemampuan baterai menempuh jarak 41,1 km, menurut kami skuter listrik ini bisa dipakai untuk mobilitas dengan jarak yang dekat saja, misalnya buat jalan-jalan sore, antar anak sekolah, atau bisa juga dipakai istri pergi ke pasar.
Kalau bicara handling, Honda EM1 e: sudah enak buat manuver. Posisi berkendara juga terbilang ideal dan enggak bikin capek. Kemudian, motor listrik ini bisa buat berboncengan dan bawa barang, dengan maksimal beban mencapai 180 km.
Beberapa fitur turut dilengkapi pada motor listrik ini, antara lain lampu yang sudah seluruhnya LED, braket rack di belakang (untuk tipe EM1 e: Plus), dan USB Charger Type A buat mengisi daya ponsel.
Soal harga, Honda EM1 e: telah memenuhi persyaratan untuk mendapatkan insentif dari pemerintah sebesar Rp 7 juta. Sebab, skuter listrik ini diproduksi lokal di pabrikan AHM yang berlokasi di Pegangsaan, Jakarta Utara, dan sudah memenuhi nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen.
Harga Honda EM1 e: dan EM1 e: Plus sebelum subsidi adalah Rp 40 juta dan Rp 40,5 juta. Lalu, setelah mendapat insentif Rp 7 juta, harga kedua motor listrik tersebut menjadi Rp 33 juta dan Rp 33,5 juta.
Harga motor listrik itu sudah termasuk satu baterai. Sementara, untuk on-board charging tidak termasuk dalam paket pembelian. Konsumen harus mengeluarkan dana lagi sebesar Rp 5 juta sampai Rp 6 jutaan.
Pilihan Editor: Gibran Naik Mobil Prabowo ke Acara Debat Cawapres, Alphard Putih
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto
