TEMPO.CO, Jakarta - Toyota Motor Corporation dilaporkan akan memproduksi sekitar 10,3 juta kendaraan secara global pada tahun 2024. Angka ini lebih tinggi dibanding produksi perusahaan itu dalam dua tahun terakhir sekaligus menjadi rekor terbaru.
"Toyota bersiap meningkatkan produksi berkat kuatnya penjualan kendaraan hybrid. Kekurangan semikonduktor otomotif dan komponen lainnya juga berkurang," demikian dikutip dari laporan Nikkei, Senin, 15 Januari 2024.
Menurut Nikkei, Toyota akan memproduksi sebanyak 3,4 juta kendaraan di Jepang hingga Desember mendatang, lalu 6,9 juta di luar negeri. Angka tersebut termasuk merek mewah Lexus.
Namun demikian, Toyota membantah laporan tersebut berasal dari perusahaan. "Laporan tersebut bukanlah sesuatu yang diumumkan perusahaan," kata juru bicara Toyota seperti dikutip dari Reuters.
Masih menurut laporan Nikkei, Toyota akan menargetkan produksi tahunan lebih dari 10,5 juta kendaraan. Perseroan juga disebut menetapkan tingkat produksi kendaraan listrik sekitar 250 ribu unit pada 2024 dan 600 ribu unit pada 2025.
Pada 11 bulan pertama 2023, Toyota memproduksi 9,2 juta kendaraan. Sekitar sepertiga dari kendaraan yang dijual di seluruh dunia selama periode tersebut adalah kendaraan bensin-hybrid listrik.
Produksi di Indonesia
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Toyota memproduksi sebanyak 589.262 unit sepanajng 2023. Angka ini tercatat menurun 2,2 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 602.419 unit.
Sementara itu, anak perusahaan Toyota, Daihatsu, membukukan angka produksi sebanyak 187.177 unit pada 2023. Angka ini juga mengalami penurunan sebanyak 7,3 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar 201.958 unit.
Di sisi penjualan (ritel), Toyota berhasil membukukan angka 326.395 unit sepanjang tahun lalu. Angka ini terkoreksi 1,2 persen dibanding penjualan 2022 yang sebesar 329.498 unit. Untuk wholesales, Toyota mencatatkan angka 336.777 unit, turun 1,6 persen dibanding 2022 sebanyak 331.410 unit.
Penjualan ritel Daihatsu tercatat meningkat dari 188.660 unit (2022) menjadi 194.108 unit atau tumbuh 2,9 persen. Di sektor wholesales, capaian Daihatsu anjlok 7,2 persen dari 202.665 unit (2022) menjadi 188.000 unit (2023).
Toyota dan Daihatsu sempat digoyang kasus manipulasi uji keselamatan yang menimpa sejumlah produknya menjelang akhir 2023. Toyota bahkan sempat menghentikan produksi dan pengiriman unit ke konsumen untuk penyelidikan lebih lanjut.
Toyota dan Daihatsu di Indonesia mengklaim kasus tersebut tidak berimbas pada produksi mereka.
NIKKEI | REUTERS
Pilihan Editor: Daftar 10 Merek Mobil Terlaris 2023: Toyota di Puncak, Wuling 10 Besar
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto