TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa VinFast akan memulai pembangunan pabriknya di Indonesia pada tahun ini. Menurutnya, tahap konstruksi akan dimulai setelah lahan tersedia.
"Secepatnya. Begitu lahan tersedia, mereka bakal investasi segera. Kami sedang matching-kan kawasan industri dengan mereka, ada beberapa target kawasan industri," kata Agus Gumiwang, dikutip dari Antara hari ini, Selasa, 20 Februari 2024.
Menperin mengungkapkan bahwa VinFast telah berkomitmen untuk membangun pabrik mobil listrik di Tanah Air. Saat ini, pabrikan asal Vietnam itu tengah mencari lokasi pabriknya dan pemerintah pun menyiapkan sejumlah kawasan industri yang dapat dipertimbangkan, antara lain di Batang, Jawa Tengah dan Karawang, Jawa Barat.
"Belum ada yang pasti, cuma opsinya sudah ada," ujar Agus Gumiwang.
Sebelumnya, Agus Gumiwang mengatakan bahwa pabrik VinFast di Indonesia akan beroperasi mulai 2026. Pembangunannya dimulai tahun ini dengan nilai investasi awal sebesar US$ 200 juta (Rp 3,1 triliun).
"VinFast sedang mengidentifikasi lokasi yang cocok untuk mendirikan pabrik di Indonesia. Kebutuhan lahannya sekitar 240 hektare," kata Agus dalam keterangan resminya, dikutip Tempo hari ini, Minggu, 14 Januari 2024.
Agus juga mengatakan bahwa pabrik VinFast tersebut nantinya akan memproduksi sekitar 50.000 unit kendaraan per tahun. Kemudian, pabrik itu akan menyerap tenaga kerja sebanyak 1.000 sampai dengan 3.000 orang.
Ketika mulai beroperasi di pasar Indonesia, VinFast nantinya akan menggandeng perusahaan dalam negeri untuk proses produksinya. Selain itu, mereka juga berencana bermitra dengan perusahaan transportasi dan penyedia jasa teknologi dalam rangka ekspansi taksi listrik.
"VinFast juga berminat untuk membuat bus listrik, bahkan mereka juga ingin berinvestasi di IKN," tutur Agus.
Terkait rencana investasi VinFast di Tanah Air, Agus mengatakan Pemerintah Indonesia akan memberikan sejumlah insentif, termasuk untuk industri kendaraan listrik, seperti fasilitas tax holiday, tax allowance, insentif bea masuk, serta insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
DICKY KURNIAWAN | ANTARA
Pilihan Editor: Tantangan yang Harus Dibereskan di Tengah Tumbuhnya Pasar Mobil Listrik Indonesia
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto