TEMPO.CO, Jakarta - PT Mercedes-Benz Indonesia (MBI) mengundang anggota Mercedes-Benz Club Indonesia untuk melihat proses perakitan Mercedes-Benz dan tur di pabrik Wanaherang, Jawa Barat. Tur yang diikuti Lebih dari 80 anggota baik Mercedes-Benz Club Indonesia. Tujuan program itu untuk memperkenalkan pabrik dan menyaksikan proses perakitan kendaraan penumpang maupun kendaraan niaga Mercedes-Benz dari beragam segmen yang telah dirakit di Indonesia.
Pabrik Wanaherang berdiri sejak 1978 itu dibangun di area seluas 42 hektar dan memperkerjakan sekitar 700 orang karyawan. Di tempat inilah dirakit 6 tipe kendaraan penumpang Mercedes-Benz yakni C-Class, E-Class, S-Class, GLC, GLE dan GLS. Lebih dari 70 persen kendaraan penumpang Mercedes-Benz yang terjual di Indonesia diproduksi di pabrik Wanaherang.
"Mulai 2017 kami memproduksi truk Axor yang menunjukkan keterlibatan perusahaan Daimler AG untuk berinvestasi di Indonesia serta menciptakan lapangan pekerjaan baru yang merefleksikan betapa pentingnya pasar otomotif Indonesia di masa depan," ujar Günter Häfele, CEO PT Mercedes-Benz Indonesia.
Baca: Penyebab Onderdil Mercedes-Benz Masih Diimpor dari Jerman dan AS
Mercedes-Benz pertama kali hadir di Indonesia 120 tahun lalu, tepatnya pada 1894, saat Sunan Pakoe Boewono X membeli Benz Victoria Phaeton. "Sejak saat itu Mercedes-Benz selalu menghadirkan keunikan di Indonesia. Kendaraan-kendaraan kami selalu merefleksikan elegan dan menghadirkan kemewahan. Pada saat yang bersamaan masing-masing model kendaraan menawarkan karakter yang unik, baik itu S-Class maupun G-Class" tutur Roelof Lamberts, Presiden & CEO PT. Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI).
Dengan Motto “The best or nothing” telah menginspirasi Mercedes-Benz untuk memproduksi berbagai produk mobil yang canggih selama bertahun-tahun. Hal ini ditandai dengan perhatian terhadap detail yang dapat ditemukan dalam semua aspek kendaraan Mercedes-Benz, termasuk desain eksterior dan interior, performa mesin, sistem keselamatan dan keamanan, keramahan lingkungan, dan inovasi teknologi, yang semuanya membuat para pelanggan merasa bangga dan puas.
Pabrik di Wanaherang dilengkapi dengan Pusat Persiapan dan Logistik Kendaraan Terpadu (Intergrated Vehicle Preparation Center and Logistics) untuk kendaraan penumpang maupun kendaraan niaga. Mercedes-Benz Production System (MPS) diimplementasikan dalam lini produksi pabrik untuk memberikan perbaikan secara terus menerus yang bertujuan untuk mendapatkan kualitas kendaraan terbaik. Semua kendaraan yang dirakit di pabrik ini telah menerima persetujuan kualitas dari markas besar Mercedes-Benz di Jerman.
Baca: Mercedes Benz Bangkitkan Sasis Handal untuk Bus AKAP
Sebuah Tim Audit Pengawasan dari Jerman akan selalu mengawasi keseluruhan proses produksi, metode kerja, keterampilan dan pengetahuan dari para rekan kerja di Indonesia dengan mengikuti pedoman dari Daimler AG. Oleh karena itu, pabrik Mercedes-Benz Indonesia di Wanaherang telah memenuhi ketentuan penilaian lokal dari Menteri Lingkungan Hidup, dengan adanya sertifikat PROPER BLUE dan ISO 14001 Environmental Management System berstandar internasional.
Pabrik Wanaherang merupakan bagian dari jaringan perakitan global Mercedes-Benz. Jaringan ini juga mencakup fasilitas produksi di India, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Brazil. Di sejumlah lokasi tersebut, Mercedes-Benz memproduksi kendaraan di berbagai tingkat ekstensi untuk pasar lokal. Hingga kini telah terdapat 6 tipe kendaraan Mercedes-Benz passenger car yang telah di produksi secara lokal di Wanaherang plant ini diantaranya, C-Class, E-Class, S-Class, GLC, GLE and GLS.