TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo harus bekerja keras mengusahakan produksi kendaraan bermotor yang memenuhi standar Euro 4. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Kementerian Perindustrian sudah memberi perintah kepada Gaikindo untuk memproduksi kendaraan bermotor Euro 4 per September 2018, setahun lalu.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan diperlukan minimum dua tahun untuk mengubah komponen. Tiba-tiba pemerintah hanya memberikan waktu satu tahun untuk mengubah komponen (standar Euro 4).
"Kami berdebat akhirnya, tapi tidak bisa mundur lagi. Karena tahun 2018 ini dicanangkan Indonesia masuk ke Euro 4, bertepatan dengan pembukaan Asian Games. Jadi mengangkat harkat dan martabat bangsa,” kata Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi di acara Ngobrol @ Tempo di Hotel Westin, Jakarta Selatan, Jumat, 20 Juli 2018.
Baca: Hadapi Euro 4, Mitsubishi Fighter Siap Diluncurkan
Nangoi menambahkan, saat ini, tinggal tiga negara yang masih menggunakan standar Euro 2, yaitu Laos, Myanmar, dan Indonesia. Bangladesh dan Pakistan bahkan dikatakan mendahului Indonesia.
Nangoi memberi gambaran kendaraan bermotor yang masih menggunakan Euro 2. Jika Anda ke basement parkir di Jakarta yang penuh dengan 500 unit mobil dinyalakan secara bersamaan, Anda dipastikan dapat pingsan dalam sekejap. Hal tersebut terjadi karena gas buang Euro 2 sangat kotor.
Namun, jika Anda ke basement parkir di wilayah Jerman atau wilayah Eropa lainnya, mobil di sana dinyalakan dengan kondisi sudah memiliki Euro 6, jadi Anda tidak akan merasakan apa pun. "Karena gas buangnya lebih bersih," ujar Nangoi.
Gaikindo juga pernah mendapat pengarahan dari Kementerian Kesehatan mengenai dampak polusi gas buang kendaraan bermotor yang menyebabkan kasus penyakit infeksi saluran pernapasan bagi masyarakat Indonesia. Masalah polusi ini bahkan menelan dana Kementerian hingga Rp 34 triliun setiap tahunnya.
Baca: 18 Mobil Baru Selesai Uji Tipe, Lolos Standar Euro 4
Terdapat dua industri otomotif yang mengalami kendala pergantian ke Euro 4 karena kandungan lokalnya yang tinggi. Beberapa komponen jenis mobil dibuat dalam negeri hingga 90 persen. Karena itu, dengan bobot 90 persen itu, ketika masuk ke Euro 4, harus mengubah semua komponen dengan meminta semua supplier lokal mengubah total.
Gaikindo sedang mengusahakan penggantian komponen otomotif yang meliputi 90 persen badan kendaraan bermotor karena komponen dibentuk di dalam negeri. Hanya 10 persen yang diimpor. Akibatnya, terdapat dua industri yang menyatakan tidak sanggup dengan penggantian yang cepat tersebut.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perhubungan mengawasi dengan ketat proses pergantian otomotif Indonesia pada Euro 4 ini. Hasil dari industri otomotif Gaikindo akan dipamerkan pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 pada 2 Agustus 2018 di ICE BSD, Tangerang.
AUDREY ANGELICA LOHO