TEMPO.CO, Cilegon - Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto mengacungkan jempol terkait mobil listrik kolaborasi Universitas Budi Luhur dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) atau Blits. Hal itu ia ucapkan saat bertemu beberapa awak media di kawasan industri Cilegon, Banten.
"Ya bagus, kasih jempol," ujarnya di Cilegon sambil mengacungkan jempol pada Kamis, 29 November 2018.
Mobil listrik Blits kini sedang melakukan uji coba jelajah nusantara sejauh 15 ribu kilometer dan belum lama ini sudah tiba di Bengkulu yang menjadi kota keempat dan berhasil menempuh 1.605 kilometer.
Baca: Mobil Listrik Blits Jalani Pengujian di Jalur Pegunungan
Uji coba ini dimulai dari Surabaya kemudian menuju Jakarta untuk melanjutkan perjalanan jelajah nusantara pada Rabu, 14 November 2018. Uji coba ini merupakan bentuk persiapan untuk mengikuti ajang Reli Dakar paling ganas di Argentina.
Untuk spesifikasinya, baterai Blits menggunakan 2800 cell, max capacity 100 kWh, maximum voltage 380V, base voltage 350V, max discharge current 777A, dan base discharge current 259A,” ujarnya di Jakarta pada Senin, 12 November 2018.
Baca: Tiba di Bengkulu, Pengisian Baterai Mobil Listrik Blits di 150 KM
Kini Blits sudah tiba di jalur Sumatera yang didominasi tanjakan dan turunan, hal ini tentunya menjadi tantangan mobil listrik Blits, khususnya pada daya tahan baterai, tenaga mobil saat menghadapi tanjakan terjal, dan menguji sistem pengereman saat turunan curam di jalur pegunungan daerah Lampung.
Saat hujan lebat di perjalanan, Blits juga tidak mengalami masalah berarti baik baterai ataupun perangkat mobil listrik lainnya. Sehingga tim Blits mengerti karakter Blits dan banyak mendapat data untuk peningkatan kemampuan mobil listrik ini.