TEMPO.CO, Solo - Sepeda motor listrik bernama Aglis yang dirakit oleh PT Prosan Alam Hijau bersama Solo Teknopark akan dijual dengan harga sekitar Rp 45 juta. Namun, kemampuan sepeda motor listrik roda tiga yang berbentuk mirip mobil itu memang cukup mumpuni.
"Sepeda listrik memang didesain untuk di perkotaan," kata kata juru bicara PT Prosan Alam Hijau, Aldrian, Senin 3 Desember 2018. Itu sebabnya, kecepatan kendaraan itu hanya dibatasi hingga 35 kilometer per jam saja.
Baca: Motor Listrik Aglis Punya Fitur Mirip Mobil, Apa Saja?
Meski demikian, bukan berarti Aglis tidak bisa dibawa ke jalan tanjakan. "Kami telah melakukan test drive hingga Tawangmangu," katanya. Tawangmangu adalah nama daerah di Lereng Gunung Lawu yang memiliki jalan menanjak dan turunan yang cukup ekstrem.
Menurut Aldrian, Aglis dilengkapi dengan dua mode mengemudi. "Mode normal dan tanjakan yang diatur melalui sebuah tuas," katanya. Tuas tersebut terhubung dengan gardan yang berada di roda belakang.
Untuk mengganti mode, pengemudi tidak perlu menghentikan sepeda listriknya. "Tapi memang harus dilepas gasnya dan berjalan pelan sebelum memindah tuasnya," katanya.
Tempo sendiri moncoba menjajal fitur itu di jalan menanjak di sekitar pabrik. Saat berhenti di tengah tanjakan, sepeda agak berat untuk kembali berjalan di mode normal. Setelah memindah tuas, sepeda bisa langsung meluncur maju tanpa ada kendala.
Baca: Aglis, Motor Listrik Roda Tiga dari Solo Seharga Rp 45 Juta
Demikian pula saat Aglis dikendarai di jalan menurun. Dalam mode normal, Aglis meluncur turun dengan cepat sehingga pengemudi harus mengandalkan rem untuk menahan lajunya. Sedangkan dengan mode menanjak, gardan akan sedikit menahan laju putaran roda seperti halnya menggunakan engine break.
"Meski didesain untu perkotaan, kemampuan ini sangat dibutuhkan," katanya. Fitur pengaturan rasio itu dibutuhkan agar motor listrik Aglis mampu melibas tanjakan saat melewati flyover maupun underpass.