TEMPO.CO, Jakarta - Astra Honda Racing Team memilih Mario Suryo Aji, pembalap berusia 16 tahun untuk berlaga di kejuaraan CEV Spanyol Moto3 pada musim 2019. Keputusan tersebut membuat Mario telah melangkahi sejumlah seniornya yang lebih dulu terjun di balap. Sebut saja, Awhin Sanjaya, Rheza Danica Ahrens dan Irwan Ardiansyah.
Presiden Direktur PT Astra Honda Motor Toshiyuki Inuma mengungkapkan bahwa program berjenjang merupakan komitmen AHM untuk mengirim pembalap terbaiknya ke ajang balap di asia hingga dunia. Mario, kata Inuma, telah melewati ajang Asia Talent Cup dan Asia Road Racing Championship. "Kemudian dipilih oleh pembinanya untuk ke jenjang berikutnya," katanya saat peluncuran formasi baru Astra Honda Racing Team, Sabtu 9 Februari 2019.
Baca: 2019, Gerry Salim Akan ke CEV Moto2, Mario Aji Diplot Moto3
Astra Honda mematok target tinggi kepada Mario Aji yang dianggap telah berprestasi saat balapan sebelumnya. Ia diharapkan mampu berada di papan tengah saat pertama kali memasuki laga ini.
"Mario akan mendekati balapan motogp sangat keras dan kompetitif. Kami berharap Mario bisa berada di papan tengah pada tahun pertamanya," kata Direktur Marketing AHM Thomas Wijaya.
Meski Thomas mengakui untuk meraih hal tersebut tidak mudah. Dua pembalap AHRT sebelumnya, Gerry Salim yang kini akan naik kelas di CEV Moto2 dan Andi Gilang yang akan memperkuat kelas Supersport 600 ARRC tak mampu berbuat banyak. Keduanya hanya berada di papan bawah hingga akhir musim.
Baca: Marc Marquez Sapa Penggemar dari Bandros Keliling Kota Bandung
Inuma mengungkapkan meski pembalap AHRT tidak bisa berbuat banyak di CEV Moto3 untuk bersaing dengan lawan dari seluruh dunia namun AHM tetap memberikan dukungan. Moto3, kata dia, merupakan ajang untuk belajar tidak ditentukan keberhasilan atau kegagalan. "Kami tidak kecewa, balap sangat ketat dan hasil terbaik telah mereka raih. Kalau tidak pun akan menjadi ajang belajar," ujarnya.