Semua driver sebelum melakukan tugas antar jemput di sekolah diharuskan juga melakukan appointment dulu dengan orang tua dan anak di rumah. Jika tidak cocok dengan driver nya maka bisa dibatalkan pemanfaatan aplikai itu.
Simon menuturkan, aplikasi Pickme adalah aplikasi bulanan dengan satu kali order. Untuk tarifnya merupakan harga fixed dan tidak berubah-ubah. Berbeda dengan aplikasi antar jemput online sekarang di mana tarifnya naik saat waktu peak time atau jam sibuk.
Adapun aplikasi ini juga mengikuti aturan pemerintah layaknya apliasi ojek online. Yakni maximal kerja 10 jam sehari. “Untuk di Pick Me sendiri kami hitung waktu kerja cukup 2 jam sehari, karena waktu berangkat kerja/sekolah dan pulang/pergi sekolah saja,” ujarnya.
Pemakaian aplikasi ini juga melarang mengemudi sembari memperhatikan global positioning (GPR). Terlebih dengan aplikasi Pick Me ini hanya di hari awalnya saja kemungkikan butuh GPS dan setelah itu tak perlu lagi karena penumpang nya per bulan sama.
Simon menuturkan keuntungan dari penumpang yang memakai aplikasi Pick Me itu yakni factor keamanan karena driver juga tidak berganti ganti. Selain itu, penumpang terfilter dengan baik, karena aplikasi ini adalah aplikasi bulanan otomatis bahwa penumpang yang naik sudah membayar di depan. Harga tariff juga flat tidak naik turun di jam jam sibuk.
Selain itu ada tiga jenis kendaraan yang bisa dipilih sesuai kenyamanan mulai dari vip, regular dan ekonomis. Dan semua penumpang Pick Me dilindungi asuransi di perjalanannya.
Layanan aplikasi Pick Me ini sendiri untuk kuartal pertama ada di 5 kota yakni di Jakarta, Surabaya ,Bandung ,Semarang dan Yogyakarta. PickMe menyatakan saat ini setidaknya sudah memiliki lebih dari 500 driver yang tersebar di lima kota tersebut. "Target kita di tahun ini bisa memperluasa layanan di 27 kota besar lainnya," ujarnya