TEMPO.CO, Yogyakarta - Aparat kepolisian di Daerah Istimewa Yogyakarta mewanti-wanti agar para pemudik berhati-hati dalam memilih jalur untuk mudik 2019.
“Jangan sampai masyarakat mengambil jalur-jalur alternatif yang belum kami tetapkan, itu bisa rawan,” ujar Direktur Lalu Lintas Polda DIY, Komisaris Besar Polisi Tri Julianto Djati Utomo ditemui Tempo Selasa 14 Mei 2019.
Sebab jalur alternatif liar yang kemunculannya kebanyakan diinisiasi masyarakat sendiri itu kerap tak mempertimbangkan keamanan. Apakah jalur itu memiliki karakter ekstrem, menanjak, penuh tebing atau hanya biasa saja. Pembukaan jalur alternatif banyak terjadi khususnya dekat area obyek wisata.
Baca juga: Mobil Bekas Toyota Calya Laris Menjelang Mudik 2019, Harganya
“Termasuk jangan juga hanya mengandalkan aplikasi (peta elektronik) seperti Google Maps, lebih baik gunakan jalur yang resmi dan ada pengawasan kepolisian,” ujarnya.
Djati menuturkan, pihak kepolisian DIY menyambut lebaran ini juga telah menyiapkan jalur-jalur alternatif yang difungsikan mulai 28 Mei 2019 nanti guna mencegah kepadatan kendaraan.
Misalnya di ruas jalan perbatasan Yogya-Jawa Tengah bagian timur tepatnya di area depan Candi Prambanan. Termasuk jalur alternatif perbatasan Yogya-Jawa Tengah di sisi utara atau lewat Magelang.
Baca juga: Mudik 2019, Ini Batasan Lama Berkendara agar Konsentrasi Terjaga
“Kami juga sudah siapkan tambahan 100 lebih rambu petunjuk di jalur alternatif yang diberlakukan nanti, khususnya yang menuju Kota Yogya,” ujarnya.
Djati menuturkan lebaran ini dari Polda DIY menurunkan tak kurang 2700 lebih personil. Mereka akan disiapkan lewat gelar pasukan pada 28 Mei 2019. Selama 28 Mei-9 Juni, ribuan pasukan itu akan melakukan pengamanan arus mudik 2019.