TEMPO.CO, Jakarta - Era kendaraan listrik mulai masuk secara bertahap di Indonesia. Ditambah dengan adanya Peraturan Presiden (Perpres) kendaraan listrik, yang memantik para produsen untuk melakukan aktivitas pengembangan elektrifitas.
Termasuk produsen motor listrik Viar Motor Indonesia, yang saat ini mengaku sedang melakukan proyek riset mengenai pemanfaatan baterai bekas kendaraan listrik. Riset dilakukan Viar dengan menggandeng Universitas Pelita Harapan (UPH).
Dalam mengembangkan riset bersama ini, Viar menyediakan baterai Lithium-Ion (Li-Ion) yang digunakan di motor listrik Viar Q1, namun sudah tidak dapat bekerja maksimal untuk kemudian diteliti manfaat lain dari baterai tersebut.
Dari hasil riset yang dilakukan oleh Kepala Program Studi Teknik Elektro bersama tim, Dr. Henri P. Uranus, diketahui bahwa baterai yang tidak lagi dapat digunakan sebagai sumber daya motor listrik, ternyata masih dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) dengan menggunakan Solar Panel sebagai sumber energi pengisiannya.
Ia juga mengatakan baterai akan menjadi salah satu masalah dalam era kendaraan listrik, sehingga sangat perlu adanya riset dan pengembangan mengenai daur ulang baterai
“Dari penelitian yang sudah saya dan tim lakukan bahwa baterai yang sebelumnya telah digunakan untuk motor listrik masih sangat mumpuni untuk digunakan untuk lampu PJU, dan ini telah coba kami ukur di lab. bahwa baterai yang kapasitas jelajah motor listriknya tinggal 50 persen bahkan dapat digunakan hingga 1 minggu untuk lampu jalan 10W atau 4 hari untuk lampu 20W dari terisi penuh sampai dimatikan sistem proteksi BMS internal baterainya" tutur Henri dalam keterangan resminya, Selasa 10 September 2019.
“Baterai yang digunakan di motor listrik ini, adalah jenis Li-ion yang secara kualitas di atas baterai lead acid jenis VRLA yang biasa digunakan untuk lampu PJU solar pada umumnya. Dengan memanfaatkannya untuk PJU bertenaga surya, daur hidup baterai akan diperpanjang dan akan mengurangi beban lingkungan. Prototipe hasil penelitian dengan baterai bekas motor listrik ini akan kami aplikasikan di lingkungan kampus sebagai percontohan” tambahnya.
Selain itu Direktur Marketing Viar Motor Indonesia, Sutjipto menambahkan, bahwa riset yang dilakukan Viar bersama UPH merupakan bentuk komitmen dari Viar Motor untuk menjawab isu mengenai bagaimana dan mau diapakan baterai motor listrik setelah tidak dapat digunakan lagi.
"Dengan kerjasama bersama UPH ini setidaknya membuktikan bahwa kami sangat serius untuk mengembangkan dan siap untuk terjun di pasar kendaraan listrik, dan kami tidak menutup kemungkinan untuk institusi pendidikan lain jika ada ide dan inovasi terkait dengan pengembangan kendaraan listrik khususnya motor listrik di Indonesia," katanya.