TEMPO.CO, Tokyo - Pabrikan mobil asal Jepang Nissan menyatakan sudah lebih dari 20 tahun mengembangkan mobil listrik. Executive vice president Nissan Asako Hoshino tak menampik hobi baru Nissan ke mobil listrik sedikit mengaburkan karakteristik Nissan yang dikenal sebagai produsen mobil ngebut atau sedan sport seperti varian Z atau GTR yang sudah dikembangkan dan diperbarui selama 50 tahun.
Hal ini terlihat dari 10 tahun terakhir, yang mana Nissan menjadi salah satu pabrikan pertama yang menjual dan mempromosukan mobil listrik. Dalam pargelaran Tokyo Motor Show tahun ini pun, hampir semua varian seperti Leaf, Serena, Note merupakan mobil listrik. “DNA kami memang di mobil cepat,” ujar Hoshino di Tokyo, Rabu 23 Oktober 2019.
Dalam hasil pengembangan teranyar Nissan memperkenalkan dua mobil konsep barunya yakni Ariya dan IMk. Namun, keduanya akan mengisi segmen mobil keluarga yang jauh dari kesan sporty.
"Tapi tentunya mempertahankannya masuk dalam sikap perusahaan," ujar dia. Hoshino mengatakan pengembangan mobil listrik yang notaben membuat varian mobil harian jadi salah satu tahap pengembangan mobil listrik bertenaga super.
Hoshino mengatakan Nissan bakal memiliki mobil sport di masa depan. Dia pun memastikan varian jagoan balapnya seperti Z, GTR, dan Skyline bakal bertenega listrik. "Di masa depan tentu mobil-mobil legendaris kami akan ditenagai listrik," katanya.
Hoshino mengatakan tak hanya melakukan pengembangan internal saja, Nissan juga sudah mulai pengembangan membikin mobil listrik bertenaga super. Sudah dua tahun terakhir Nissan menjadi salah satu tim pabrikan di ajang balap Formula 2. "Cita-cita kami, semua jenis mobil listrik bisa kami buat," ujar Hoshino.
ANDI IBNU (TOKYO)