TEMPO.CO, Jakarta - Kawasaki terus berinovasi dengan menghadirkan fitur adaptif cruise control dengan bantuan sensor yang dipasang di depan dan belakang. Sensor yang dipakai pada paten yang diajukan Kawasaki mengandalkan buatan Bosch. Kini mereka berinovasi dengan memadukan dengan kamera
Adaptif cruise control sudah lebih dulu beken dipakai mobil modern. Sebagian besar menggunakan sensor untuk memantau posisi mobil di depan, sehingga ketika cruise control diaktifkan, mereka akan secara otomatis mengikuti gerak kepadatan lalu lintas di sekitarnya. Sensor juga memungkinkan peringatan dan sistem pengereman darurat otomatis diperkenalkan, tetapi tidak setiap pabrikan yakin bahwa sensor adalah solusinya. Beberapa pembuat mobil, terutama Subaru, lebih suka menggunakan kamera sebagai gantinya, dan itulah pendekatan yang diambil paten terbaru Kawasaki.
Sensor dan kamera masing-masing memiliki kelebihannya sendiri. Sensor sangat berguna dalam kondisi gelap atau visibilitas rendah seperti ketika hujan atau kabut untuk 'melihat' objek apa pun di jalur Anda dengan jelas. Namun kamera juga punya manfaat. Khususnya, ketika dikombinasikan dengan perangkat lunak yang tepat, kamera lebih baik dalam mengenali perbedaan antara kendaraan dan benda-benda pinggir jalan, serta lebih baik dalam membedakan jalur kendaraan di depannya.
Kamera juga memiliki respon lebih cepat daripada radar. Sistem 'Penglihatan' Subaru, misalnya, akan melihat kapan lampu rem menyala pada kendaraan di depan, memberikan peringatan dini yang berguna sebelum benar-benar mulai melambat.
Untuk memungkinkan sistem deteksi kendaraan berbasis kamera berfungsi dengan baik, Anda perlu dua kamera mengatur jarak tetap untuk memberikan tampilan stereoskopis. Sama seperti otak Anda menggunakan pandangan dari dua mata untuk menilai jarak, kamera stereo memungkinkan komputer untuk mengetahui seberapa jauh suatu objek. Itulah yang dilakukan oleh sistem yang ada di Kawasaki.
Paten terbaru menunjukkan bagaimana Kawasaki berencana untuk menempatkan kamera ke setiap sisi fairing. Gambar paten utama menunjukkan motor bahwa kamera dapat diatur di belakang lensa luar. Tidak seperti sensor, yang perlu dipasang tepat di hidung, kamera dapat dibuat berfungsi saat dipasang pada posisi ini.
Paten Kawasaki juga menjelaskan bahwa kamera dapat digunakan bersama dengan sensor yang dipasang di hidung seperti sistem Bosch yang akan diadopsi pada model baru dalam waktu dekat untuk memberikan sistem keamanan dengan manfaat dari kedua teknologi.
Pada bulan November, Kawasaki mengkonfirmasi bahwa ia bekerja dengan Bosch dengan sepeda yang dilengkapi sensor. Paten yang diajukan tahun lalu menunjukkan sensor Bosch dipasang pada Versys.
BENNETTS