TEMPO.CO, Jakarta - PT Toyota Astra Motor (TAM), agen pemegang merek Toyota di Indonesia, mengklaim hingga saat ini aktivitas impor mobil Toyota dari Jepang dan Thailand belum terganggu oleh wabah virus corona. “Pada saat ini supply/production masih berjalan dengan normal,” kata Anton kepada Tempo, Senin, 2 Maret 2020.
Anton menambahkan bahwa saat ini penjualan Toyota di Indonesia didominasi produksi lokal yang mencapai 90 persen. “Jadi kami akan fokus untuk unit produksi lokal,” ujar dia.
TAM saat ini memasarkan sejumlah model yang didatangkan langsung dari Jepang maupun Thailand.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), model Toyota yang diimpor pada Januari 2020 dari Jepang adalah Toyota Voxy (CKD/terurai), Alphard, Velfire, dan Land Cruiser (dalam bentuk utuh/CBU). TAM juga mendatangkan mobil dalam bentuk utuh dari Thailand untuk jenis All New Corolla Altis, All New Camry, C-HR, HiAce, dan Hilux. Total volume impor mobil Toyota pada Januari 2020 mencapai 1.400 unit.
Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, mengklaim virus corona belum mengganggu produksi di pabrik. “Tapi kami terus memantau perkembangannya, terutama di tingkat supplier Tier 1 dan Tier 2,” kata Bob saat dihubungi Tempo, Senin pagi, 2 Maret 2020.
Baca Juga:
Menurut Bob, beberapa supplier yang selama ini memasok komponen ke pabrik Toyota di Indonesia menggunakan bahan baku dari Cina. Sementara itu, sejak awal Februari 2020 banyak pabrik otomotif, termasuk pabrik komponen dan yang terkait lainnya, ditutup karena wabah mematikan virus corona. Pabrik-pabrik yang ditutup itu dilaporkan belum seluruhnya beroperasi hingga saat ini.
“Kami akan cari sourcing alternatif untuk jangka pendek, jangka panjang jika ekonomis ya lokalisasi,” ujar dia.