TEMPO.CO, Genewa - Pemerintah Swiss telah membuat larangan kegiatan publik dengan kapasitas di atas 1.000 orang. Kebijakan itu berimbas pada pembatalan Geneva Motor Show Februari kemarin. Toyota pun ikut memutuskan untuk menunda debut Crossover barunya.
"Penundaan ini mungkin berlangsung selama beberapa minggu, atau bahkan berbulan-bulan. Kami juga berharap mobil ini akan sukses di pasaran. Beberapa gambaran mobil yang anda lihat, kurang lebih seperti itulah wujudnya nanti,"ujar sumber Automotive News dari Toyota yang tidak ingin disebutkan namanya.
Namun produksi Crossover masih terus berlangsung di Valenciennes, Prancis. Meski demikian pihak Toyota memastikan tidak akan melakukan penjualan sampai maret 2021. Peluncurannya juga masih dalam tahap penjadwalan dan penyesuaian ulang.
Dari teaser yang dirilis, model Crossover baru terbilang cukup unik. Gaya ujung depan terlihat datar dengan lampu yang besar. Kap dan garis atap juga berbentuk datar, tetapi ada pilar belakang yang memiliki sudut yang tajam. Sumbu roda yang besar dan tidak rata menambah kesan tangkas pada Crossover.
Platform Crossover disebut-sebut akan memadukan TNGA-B dan Hybrid. Mesin pembakaran bertenaga 1,5 liter sebagai penggerak All-wheel pada Crossover.
Baca Juga:
Debut resmi produk Toyota ini masih menjadi tanda tanya. Apakah hanya akan menjadi dambaan pelanggan di pabrik produksi asalnya saja, Prancis. Atau mungkin juga akan melintasi Atlantik, seperti ke Amerika Serikat misalnya. Pertanyaan ini nyatanya masih menunggu jawaban dari pihak produsen secara resmi.
MOTOR1