Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nissan Ikut Mengurangi Polusi Udara Lewat Mobil Listrik LEAF

Reporter

image-gnews
Foto Nissan Leaf Generasi kedua yang dipamerkan di Tokyo Motor Show 2019 di Big Sight Tokyo, Jepang, 23 Oktober 2019. TEMPO/Andi Ibnu Masri Rusli
Foto Nissan Leaf Generasi kedua yang dipamerkan di Tokyo Motor Show 2019 di Big Sight Tokyo, Jepang, 23 Oktober 2019. TEMPO/Andi Ibnu Masri Rusli
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di Asia dan Oseania, sekitar empat miliar orang – 92 persen dari populasi Asia dan Pasifik – terpapar polusi udara dengan tingkat yang dapat menimbulkan risiko kesehatan signifikan. Hal ini semakin jelas dengan peluncuran world’s largest real-time air quality data bank pada bulan Februari 2020 di bawah Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), yang menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Asia dan Oseania masih berada dalam tingkat kualitas udara yang tidak sehat.

Faktanya, sekarang polusi udara berada pada peringkat lima penyebab utama kematian di seluruh dunia diantara semua risiko kesehatan, serta merupakan penyebab dari sembilan persen kematian. Sejalan dengan komitmen untuk mengurangi emisi CO2, Nissan selaku pembuat kendaraan listrik produksi massal di dunia, Nissan LEAF, telah mengumpulkan analisis dampak dari kendaraan listrik ini di seluruh dunia sejak debutnya pada tahun 2010.

Pengaruh mobil listrik pada polusi udara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada saat yang sama, terdapat data terpercaya yang menunjukkan bagaimana mobilitas listrik dapat menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi tingkat polusi udara:
1. Hanya dengan satu kendaraan listrik (EV) mampu mengurangi 4,6 metrik ton gas rumah kaca setiap tahun, setara dengan menanam 209 pohon.
2. Sampai saat ini, 460.000+ Pemilik Nissan LEAF Secara Global telah berkontribusi pada:
• Menghindari emisi CO2 sekitar 2,1 juta metrik ton. Untuk memproses CO2 sebanyak ini dalam satu tahun, diperlukan lebih dari 81 juta pohon.
• Pemilik LEAF menempuh lebih dari 13 miliar kilometer dengan bebas emisi – setara dengan jarak mengemudi ke bulan sebanyak lebih dari 33.800 kali.

Hingga tahun 2030, dibutuhkan pengurangan 55 persen emisi CO2 untuk menghentikan pemanasan global. Tahun 2020 akan menjadi tahun perubahan bagi para pelanggan dalam menentukan pilihan, seperti beralih ke EV, untuk memberikan dampak langsung pada permasalahan polusi udara.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

5 hari lalu

Lalat buah. Kredit: Wikipedia
Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.


Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

27 hari lalu

Ilustrasi stroke. healthline.com
Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.


14 Sistem Partial Automated di 14 Mobil Kelas Atas Diuji, Hanya Satu Dianggap Acceptable

40 hari lalu

Kabin Nissan Ariya NISMO. (Foto: Nissan)
14 Sistem Partial Automated di 14 Mobil Kelas Atas Diuji, Hanya Satu Dianggap Acceptable

Mobil-mobil otonom masih terus diwarnai kasus tabrakan di jalan sehingga pabrik otomotif melipatgandakan sistem-sistem yang partially otomated.


Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

42 hari lalu

Alat pemantau polusi udara Birulangit yang dipasang di Telkom University Bandung. Dok. Tel-U
Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

Startup BiruLangit dari unit inkubasi Bandung Technopark Telkom University mengembangkan alat pemantau udara Low-Cost Sensors (LCS)


Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

45 hari lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

Studi atas tumpukan plak di pembuluh darah pasien rumah sakit di Italia mendapati kandungan mikroplastik yang sangat jelas di bawah mikroskop.


Kurangi Polusi Udara Sekaligus Kemacetan, BISKITA Kemenhub Hadir di Bekasi

46 hari lalu

Pada Minggu 3 Maret 2024, Kementerian Perhubungan RI meresmikan pengoperasian BISKITA Trans Bekasi Patriot, yang diharapkan menjadi transportasi bus umum yang solutif di wilayah Bekasi. sumber: Suci Sekar/Tempo
Kurangi Polusi Udara Sekaligus Kemacetan, BISKITA Kemenhub Hadir di Bekasi

Kementerian Perhubungan secara bertahap sejak 2020 meluncurkan angkutan massal dengan sistem Buy the Service (BTS). Kurangi polusi udara dan kemacetan


Kualitas Udara Jakarta Masuk Urutan 10 Terburuk di Dunia pada Awal Libur Panjang Nyepi

46 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Kualitas Udara Jakarta Masuk Urutan 10 Terburuk di Dunia pada Awal Libur Panjang Nyepi

Udara Jakarta memburuk menjelang libur panjang akhir pekan. Merujuk data IQAir, kualitas udara Jakarta terburuk ke-10 dari kota besar di dunia.


Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.


Bangkok Polusi Udara Parah, Pegawai Diminta Kerja dari Rumah

15 Februari 2024

Grand Palace Bangkok, Thailand (Pixabay)
Bangkok Polusi Udara Parah, Pegawai Diminta Kerja dari Rumah

Polusi udara parah melanda Bangkok, ibu kota Thailand. Pegawai pun diminta kerja dari rumah.


Survei Sebut Mayoritas Warga Jakarta Setuju Tilang Uji Emisi Diberlakukan

4 Februari 2024

Ilustrasi uji emisi. TEMPO/Febri Angga Palguna
Survei Sebut Mayoritas Warga Jakarta Setuju Tilang Uji Emisi Diberlakukan

Survei yang dilakukan Populix mengungkapkan bahwa mayoritas warga Jakarta setuju jika sanksi tilang uji emisi diberlakukan.