TEMPO.CO, Jakarta - Presiden dan CEO Nissan Motor Co Ltd., Makoto Uchida, resmi mengumumkan berbagai rencana strategis Nissan dalam rencana empat tahun mendatang. Salah satu poin dari rencana bisnis itu adalah menutup pabrik perakitan Nissan di Indonesia dan menjadjikan Thailand sebagai basis produksi untuk wilayah ASEAN.
Presiden Direktur Nissan Motor Indonesia, Isao Sekiguchi, mengatakan bahwa penutupan pabrik di Indonesia merupakan bagian dari rencana optimalisasi bisnis yang sudah diumumkan sejak Maret 2020. “Tetapi teknisnya belum ada informasi yang dapat kami sampaikan untuk saat ini,” kata Sekiguchi kepada Tempo, Jumat, 29 Mei 2020.
PT Nissan Motor Indonesia memastikan resmi menghentikan seluruh aktivitas pabriknya di Indonesia pada Maret lalu. Nissan hanya akan fokus pada penjualan dan layanan purnajual kepada konsumen.
"Nissan Indoenesia (NMI) tetap melanjutkan penjualan bukan hanya layanan purnajual. Kami juga akan memperkuat merek Nissan dan terus meluncurkan produk-produk baru," ujar Head of Communication Nissan Motor Indonesia, Hana Maharani saat dikonfirmasi ihwal pemberhentian seluruh aktivitas pabrik Nissan di Indonesia, Kamis 19 Maret 2020.
Hana menegaskan bahwa Nissan Motor Indonesia hanya menghentikan produksi kendaraannya di seluruh pabrik Nissan yang terletak di Purwakarta, Jawa Barat. Ia memastikan NMI tidak keluar dari Indonesia. "Supaya masyarakat tidak salah persepsi, karena itu tidak benar. Kami tidak keluar dari Indonesia," ujarnya.
Sumber Tempo di NMI, menyebutkan langkah Nissan Motor Indonesia juga akan melakukan optimalisasi produksi dan reorganisasi operasi bisnis. Sejurus dengan itu, perusahaan juga akan menjalankan reformasi strategis untuk membangun basis operasional demi memastikan profitabilitas yang konsisten dan berkelanjutan dalam jangka menengah.
Pabrik Nissan di Indonesia rencananya akan dipakai oleh mitra aliansi Nissan. Yakni Mitsubishi Corp. "Iya akan dipakai Mitsubishi," ujar sumber tersebut.
WIRA UTAMA | WP